Dua Emiten Baru Listing Besok, Minat Mana?

Lantai perdagangan saham di BEI
EmitenNews.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) pada esok Senin (10/2) kedatangan dua emiten baru untuk mencatatkan sahamnya sebagai perusahaan tercatat ke 9 dan 10 tahun 2025. Kedua emiten baru tersebut PT Sinar Terang Mandiri (MINE) dan PT Jantra Grupo Indonesia (KAQI).
PT Sinar Terang Mandiri (MINE) mematok harga perdana dalam Initial Public Offering (IPO) sebesar Rp216 per lembar.
Emiten bergerak di bidang aktivitas penunjang pertambangan ini melepas saham baru sebanyak 612.665.300 saham dengan harga nominal Rp100.
Sehingga dana yang diraup dari IPO ini sebesar Rp132,33 miliar.
Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi PT Trimegah Sekuritas Indonesia.
Rencananya, 48 persen dana IPO atau Rp63,211 miliar untuk pembelian alat berat baru guna mendukung kegiatan operasional. Lalu, 41 persen dana IPO guna modal kerja perseroan.
Sisanya, 11 persen dana IPO atau setara Rp14 miliar untuk pembelian tanah berikut bangunan milik Sinjo Jefry Sumendap.
Sinjo jefry Sumendap dan Sammy Rawung Sumendap mendirikan Sinar Terang Mandiri pada akhir 2004 dengan modal disetor Rp3,177 miliar. Saat itu, Sinjo memegang 90 persen saham perseroan dan 10 persen dikempit Sammy.
MINE melakukan aktivitas jasa penunjang pertambangan nikel di Morowali, Sulawesi Tengah dan Weda, Maluku Utara. Jasa penunjang pertambangan yang dilakukan Perseroan dilakukan melalui perjanjian kontrak antara Perseroan dengan pemberi kerja.
Kemudian PT Jantra Grupo Indonesia (KAQI), menetapkan harga perdana dalam melakukan Initial Public Offering (IPO) sebesar Rp118 per lembar dari harga kisaran sebelumnya pada penawaran awal atau book building sebesar Rp100-120 per lembar.
Perusahaan yang bergerak di bidang usaha perawatan, perbaikan dan perdagangan suku cadangan kaki-kendaraan melepas Sebanyak 450.000.000 saham atau setara 21,68 persen dari modal. Sehingga dana yang diraup dari IPO ini sebesar Rp53,10 miliar.
Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi RHB sekuritas.
Rencanananya, 76,56 persen dana IPO untuk belanja moda. Misalnya membeli lahan di Bona Indah Rp20 miliar milik Mohamad Eibiel Sardjanto guna pembangunan bengkel baru dan Pembukaan 5 gerai bengkel baru.
Lalu, 7,01 persen dana IPO guna kegiatan operasiobal seperti pembelian persediaan suku cadang, sewa kendaraan operasional, dan pengembangan aplikasi.
Sisanya,16,5 persen dana IPO akan dipinjaman kepada anak usaha. Selanjutnya digunakan belanja modal dan kegiatan operasional.
KAQI dalam laporan keuangan audit periode berakhir 31 Agustus 2024 membukukan pendapatan Rp39,1 miliar selama 8 bulan tahun 2024. Adapun laba bersih senilai Rp7,33 miliar.
KAQI mencatatkan modal disetor Rp40,64 miliar terdiri atas 162,58 juta lembar bernominal Rp25 per saham sesuai akta perseroan tertanggal 25 Maret 2024.
Related News

BRI Salurkan KUR Rp27,72 T dalam 2 Bulan, Bukti Dukungan UMKM

BEI Minta LUCY Beri Penjelasan!, Terkait Ini

JP Morgan Beri Kejutan Saham BBNI, Kenapa?

Global Digital (BELI) Akan Lego Saham ke Karyawan Harga Diskon

Dicecar BEI Soal Gratifikasi Pajak, Begini Jawaban Sumarecon (SMRA)

BRI & Blue Bird Perkuat Kerja Sama, Hadirkan Solusi Keuangan Digital