EmitenNews.com - MNC Land (KPIG) mengantongi dana taktis senilai Rp5,5 triliun. Itu didapat dari penjualan tanah MNC Bali Resort di Tanah Lot, Tabanan, Bali. Transaksi itu, diharap tuntas Januari 2025. 

Berdasar rencana, tanah milik MNC Land itu, akan digunakan untuk kawasan berorientasi transit atau transit oriented development (TOD) dalam proyek Bali Urban Rail, dan associated development (Bali Subway). Transaksi itu, menunjukkan komitmen MNC Land untuk mendukung percepatan pengembangan transportasi, dan infrastruktur Bali. 

Didukung penuh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali, proyek TOD itu, akan dilaksanakan dalam empat tahap pembangunan. Proyek itu, nanti akan menghubungkan Bandara I Gusti Ngurah Rai dengan beragam titik tujuan wisata utama Bali. 

TOD merupakan konsep perencanaan kota yang mengintegrasikan modernisasi sistem transportasi, khususnya dalam pengembangan infrastruktur modern Bali. Di mana, proyek Bali Subway diharap menjadi solusi transportasi inovatif, dan mendukung keberlanjutan ekonomi Bali sebagai destinasi wisata internasional. 

MNC Land menyambut positif transaksi strategis dengan Bumi Indah Prima. Langkah tersebut merupakan keputusan tepat dalam berkontribusi terhadap pembangunan Bali, terutama melalui proyek Bali Subway. 

”Kami optimistis proyek ini, menjadi katalisator utama dalam mengurai kemacetan lalu lintas, meningkatkan daya tarik pariwisata, dan secara signifikan mendorong perekonomian Bali. Nanti, pada akhirnya akan terefleksi pada pertumbuhan ekonomi indonesia secara keseluruhan,” tegas M Budi Rustanto, Direktur Utama MNC Land. 

Di sisi lain, Bumi Indah Prima merasa terhormat dapat bermitra dengan MNC Land dalam transaksi strategis tersebut. Kami percaya langkah ini tidak hanya memperkokoh kolaborasi antara kedua perusahaan, tetapi juga mendukung visi pembangunan berkelanjutan di Bali, khususnya dalam pengembangan Proyek Bali Urban Rail dan Associated Development (Bali Subway)," tukas Budi Arsil, Direktur BIP.

Melalui kerja sama itu, BIP optimistis dapat memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan infrastruktur, kemudahan mobilitas, dan pertumbuhan sektor pariwisata Bali. "Semoga proyek ini menjadi awal dari inovasi transportasi modern yang mendukung perekonomian daerah, dan meningkatkan daya tarik Bali sebagai destinasi wisata kelas dunia," harapnya. (*)