Dukungan Elon Musk dan Upaya Pembunuhan Trump Angkat Saham Tesla
Saham Tesla (TSLA) dibuka menguat +6% dalam perdagangan semalam. Analis teknologi, bisnis, dan saham Amit meyakini penguatan tersebut tak lepas dari dukungan konglomerat pemilik Tesla, Elon Musk, terhadap calon presiden Donald Trump.
EmitenNews.com - Saham Tesla (TSLA) dibuka menguat +6% dalam perdagangan semalam. Analis teknologi, bisnis, dan saham Amit meyakini penguatan tersebut tak lepas dari dukungan konglomerat pemilik Tesla, Elon Musk, terhadap calon presiden Donald Trump.
"Sejujurnya saya pikir itu karena Elon mendukung Trump. Pasar memperkirakan kemenangan Trump, dan hubungan Trump/Elon mungkin dianggap sangat positif bagi Tesla," ulas Amit lewat akun X-nya, @amitisinvesting.
Di luar alasan itu ia tidak melihat alasan lain mengapa saham Tesla dibuka 6% lebih tinggi semalam. Apalagi belum ada konfirmasi mengenai penundaan launching robotaxi milik Tesla yang sedianya dirilis pada 8 Agustus mendatang.
Keyakinan itu diamini Nicholas Mugalli dari Oracle. Lewat twitnya di akun @RealNickMugalli ia mengungkap saham TSLA melonjak 10% menyusul berita bahwa Elon Musk sepenuhnya mendukung Presiden Trump untuk pencalonannya kembali.
Nilai saham Trump Media $DJT juga melonjak 21% karena upaya pembunuhan terhadap Presiden Trump yang gagal.
Di luar soal upaya pembunuhan Trump, Mugalli melihat sentimen positif dalam perdagangan didukung oleh meredanya klaim pengangguran AS selama minggu liburan. Klaim pengangguran awal menurun menjadi 222.000 untuk minggu yang berakhir pada 6 Juli, dari 239.000 yang direvisi naik pada minggu sebelumnya. Ini merupakan level terendah dalam enam minggu.
Gambaran yang lebih jelas akan muncul setelah distorsi terkait hari libur mereda dalam beberapa minggu mendatang. Klaim awal meningkat pada musim panas lalu sebelum menurun pada musim gugur 2023. Sementara itu, klaim berkelanjutan, yang baru-baru ini meningkat di atas tren, juga turun menjadi 1,852 juta untuk minggu yang berakhir pada 29 Juni, sedikit di bawah angka sebelumnya yang direvisi.
"Ini bisa menjadi sinyal dataran tinggi pada level yang lebih tinggi, tetapi lebih banyak data diperlukan untuk pemahaman yang lebih jelas tentang dinamika yang mendasarinya," katanya.
Secara keseluruhan, data klaim menunjukkan pasar tenaga kerja yang mendingin tetapi tidak melemah, tetapi peningkatan berkelanjutan dalam klaim awal dan berkelanjutan akan menimbulkan kekhawatiran.(*)
Related News
IHSG Akhir Pekan Ditutup Naik 0,77 Persen, Telisik Detailnya
BKPM: Capai Pertumbuhan 8 Persen Butuh Investasi Rp13.528 Triliun
Hati-hati! Dua Saham Ini Dalam Pengawasan BEI
BTN Raih Predikat Tertinggi Green Building
IHSG Naik 0,82 Persen di Sesi I, GOTO, BRIS, UNVR Top Gainers LQ45
Perkuat Industri Tekstil, Wamenkeu Anggito Serap Aspirasi Pengusaha