EmitenNews.com – Perusahaan pengelola rumah sakit Siloam Hospital yang merupakan bagian dari group Lippo, PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) mengantongi laba bersih meningkat 1386% YoY di 9M2021 menjadi Rp553 Miliar dibandingkan dengan negatif Rp43 miliar di 9M2020.

 

Merujuk data laporan keuangan SILO yang disampaikan kepada BEI, Kamis (28/10/2021) tercatat perseroan membukukan pendapatan Spesialis Rp1,25 triliun atau naik dari sebelumnya Rp897,57 miliar dan non-spesialis Rp5,88 triliun hingga periode 30 September 2021, atau naik dari pendapatan Rp4,01 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya.

 

EBITDA meningkat 107% YoY di 9M2021 menjadi Rp1.541 miliar dibandingkan dengan Rp743 miliar di 9M2020. Hari Rawat Inap meningkat 6,1% YoY di 9M2021 menjadi 542.772 dibandingkan dengan 511.690 di 9M2020. Kunjungan Rawat Jalan meningkat 8,1% YoY di 9M2021 menjadi 1.704.996 dibandingkan dengan 1.577.941 di 9M2020.

 

Seiring dengan peningkatan pendapatan, perseroan juga mengalami lonjakan beban pokok pendapatan jadi Rp4,37 triliun dari sebelumnya Rp3,42 triliun. Sehingga laba bruto diraih Rp2,76 triliun atau naik dari laba bruto Rp1,57 triliun, sedangkan jumlah beban usaha tercatat sebesar Rp1,75 triliun naik dari Rp1,57 triliun tahun sebelumnya.

 

Laba usaha SILO pada periode itu naik jadi Rp833,79 miliar dari sebelumnya hanya Rp172,42 miliar. Sehingga laba sebelum pajak penghasilan tercatat Rp797,63 miliar atau naik dari laba sebelum pajak pada periode sama tahun sebelumnya Rp51,94 miliar.

 

Beban pajak yang ditanggung SILO sebesar Rp245,00 miliar atau naik dari Rp94,95 miliar. Hal itu menyebabkan laba per saham SILO per 30 September 2021 tercata sebesar Rp330,44 per saham naik dari sebelumnya rugi Rp30,01 per saham.

 

Total aset perseroan mencapai Rp8,92 triliun hingga periode 30 September 2021 naik dari total aset Rp8,42 triliun hingga periode 31 Desember 2020. Pertumbuhan aset itu di kontribusi oleh liabilitas sebesar Rp2,55 triliun atau naik dari Rp2,40 triliun dan ekuitas tercatat sebesar Rp6,37 triliun naik dari Rp6,01 triliun.