EmitenNews.com - PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (DGIK) sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2021, membukukan laba bersih Rp1,534 miliar, membaik dibandingkan periode sama tahun 2020 yang mencatatkan rugi bersih Rp27,263 miliar.


Merujuk data laporan keuangan DGIK pada laman BEI, Kamis(4/11/2021). Termaktub pendapatan usaha menyusut sedalam 27,27 persen tersisa Rp232,79 miliar. Rincinya, pendapatan jasa konstruksi bangunan terpapas sedalam 56,17 persen sehingga tersisa Rp110,6 miliar. Tapi pendapatan jasa konstruksi sipil naik 82,08 persen menjadi Rp122,18 miliar.


Menariknya, perseroan dapat menekan beban kontrak sedalam 30,06 persen menjadi Rp214,13 miliar. Sehingga laba kotor naik 36,08 persen menjadi Rp18,662 miliar. Namun beban usaha tercatat Rp60,731 miliar, sehingga perseroan mencatatkan rugi usaha senilai Rp24,689 miliar.


Tapi pada akhir September 2021, pendapatan lain lain naik 52,94 persen menjadi Rp26,857 miliar. Hal itu ditopang pemulihan penurunan nilai tagihan bruto senilai Rp11,762 miliar, sedangkan pada akhir September 2020 menyatakan cadangan penurunan nilai tagihan bruto senilai Rp34,471 miliar.

Hasil itu mendorong emiten konstruksi ini menorehkan laba per saham dasar Rp0,28. Sedangkan akhir September 2020 mencatatkan rugi per saham dasar Rp4,93.


Sementara itu, aset menyusut sedalam 9,94 persen menjadi Rp996,58 miliar. Hal itu ditopang lunasnya utang bank jangka pendek, sedangkan pada akhir Desember 2020 masih tercatat Rp26,341 miliar. Kemudian utang kepada pihak ketiga turun 31,7 persen  menjadi Rp84,169, miliar. Bahkan Akhir September 2021 ini perseroan juga telah melunasi utang pihak berelasi, yang pada akhir Desember 2020 masih tercatat Rp7,014 miliar.


Adapun posisi keuangan yang juga sangat perlu diperhatikan adalah kas dan setara kas akhir tahun DGIK yang tercatat senilai Rp105,52 miliar per 30 September 2021 atau naik signifikan dari Rp67,09 miliar di periode sama tahun 2020.