EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini, Jumat (28/1) diperkirakan bergerak menguat. Itu seiring lonjakan direct investment Indonesia nanti akan menguatkan Gross Domestic Product (GDP) Indonesia. 


Meski begitu, tetap waspada terhadap peningkatan kasus Covid-19 varian omicron. Kondisi itu, membuat para investor was-was terhadap kebijakan pemerintah dapat memberlakukan PPKM menjadi lebih ketat. 


”IHSG akan bergerak pada rentang support 6.570, dan resisten 6.640,” tutur Alwin Rusli, Research Analyst Reliance Sekuritas Indonesia, Jumat (28/1).


Penguatan IHSG kemarin belum dapat dikatakan rebound. Itu karena belum menembus candle hitam terbentuk pada Selasa, 25 Januari 2022 lalu. Beberapa saham berpotensi naik antara lain HRUM, ADRO BBNI, ARTO, TLKM, BBRI, ACES, SILO, dan EXCL.


IHSG pada perdagangan kemarin, menguat 0,16 persen menjadi 6.611,16. Sentimen minim membuat perdagangan kemarin bergerak sideway, dan landai. Sektor pendorong IHSG transportasi surplus 2,07 persen, energi naik 1,36 persen, dan material dasar melesat 0,45 persen. Investor asing membukukan net sell Rp18,84 miliar, dengan saham paling banyak dijual BBCA, ASSA, dan ARTO.


Bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street kembali mengalami koreksi. Itu terjadi karena skeptisme para investor terhadap hasil rilis data keuangan para emiten, dan antisipasi terhadap kenaikan tingkat suku bunga The Fed mungkin dipercepat imbas tingkat inflasi tidak kunjung turun.


Sementara itu, Bursa Asia sudah diperdagangkan di zona hijau, Indeks Nikkei melambung 1,8 persen, dan Kospi naik tipis 0,2 persen. Penguatan karena tingginya hasil rilis data pertumbuhan GDP AS mencapai 6,9 persen secara tahunan. (*)