EmitenNews.com - Sejumlah pengurus memborong saham Global Digital Niaga (BELI). Itu ditunjukkan dengan menyerok 813.874.600 helai alias 813,87 juta lembar. Transaksi eksekusi management and employee stock option program (MESOP) itu, serentak ditahbiskan pada 18 Desember 2025.

Transaksi penyerapan MESOP tersebut terjadi dengan harga pelaksanaan Rp436 per saham. Dengan skema harga itu, para petinggi emiten Grup Djarum tersebut dipaksa merogoh kocek senilai Rp354,84 miliar. Rentetan transaksi sejumlah direksi itu, sebagai berikut.

Pertama, Kusumo Martanto Direktur Utama BELI, menjala 375.805.600 saham seharga Rp163,85 miliar. So, koleksi saham Kusumo menjadi 182,33 juta helai atau 0,135 persen. Naik dari periode sebelum transaksi dengan tabulasi 170,33 juta saham setara 0,127 persen.  

Menyusul kemudian, Lisa Widodo Direktur BELI, menyerok 154.560.800 helai sejumlah Rp67,33 miliar. Efeknya, tumpukan saham Lisa menjadi 39,55 juta helai alias 0,029 persen. Melejit dari edisi sebelum transaksi dengan koleksi 35,23 juta lembar setara 0,026 persen. 

Selanjutnya, Hendry Direktur BELI, menyerap 183.513.900 lembar sebesar Rp80,01 miliar. Dengan demikian, donasi saham Hendry menjadi 41 juta lembar setara 0,03 persen, bertambah dari 34,97 juta helai alias 0,026 persen. 

Ronald Winardi Chief Financial Officer, menyerap 99.994.300 saham senilai Rp43,59 miliar. Oleh sebab itu, tabungan saham Ronald menjadi 46,27 juta helai atau 0,034 persen. Mengalami dilusi dari 46,87 juta lembar alias 0,035 persen.  

Sebelumnya, perseroan mengumumkan pelaksanaan MESOP senilai Rp1,12 triliun. Itu dengan mengeluarkan saham baru maksimal 2,58 miliar eksempar seharga Rp436 per helai. Program itu, terdiri dari MESOP III tahap III sebanyak 1,28 miliar lembar sejumlah Rp559,68 miliar.

Selanjutnya, MESOP IV tahap I dengan hak opsi 1,3 miliar eksemplar sejumlah Rp566,8 milyar. Periode pelaksanaan hak opsi MESOP III tahap III, dan MESOP IV tahap I terhitung sejak 15 Desember 2025 hingga 13 Januari 2026. (*)