EmitenNews.com - Catur Sentosa Adiprana (CSAP) akan menggeber right issue Rp857,37 miliar. Itu dengan melepas 1,22 miliar lembar pada harga pelaksanaan Rp700 per saham. Pengeluaran saham anyar setara 21,55 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh itu, dibalut nilai nominal Rp100 per lembar.


Setiap pemilik 91 saham lawas dengan nama tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) pada 12 Juli 2023 pukul 16.00 WIB, berhak 25 HMETD. Di mana, setiap satu HMETD berhak mengeksekusi satu saham baru. Buanatata Adisentosa (BA), pemegang saham 32,01 persen akan melaksanakan seluruh hak yaitu 392.049.292 lembar. Kemudian, SCG Retail Holding Co. Ltd. (SCG) pemegang saham 30,89 persen akan melaksanakan seluruh haknya yaitu 378.405.192 HMETD.


Selanjutnya, NT Asian Discovery Master Fund (NTA) pemegang saham 13,18 persen akan melaksanakan seluruh haknya yaitu sejumlah 161.429.725 HMETD. Albizia Asean Opportunities Fund (Albizia), pemegang saham 10 persen akan melaksanakan seluruh hak yaitu 122.486.263 HMETD. Lalu, Budyanto Totong, pemegang saham 5,80 persen akan mengeksekusi seluruh hak yaitu 71.021.862 HMETD.


Pemegang saham perseroan tidak melaksanakan HMETD secara penuh, akan mengalami dilusi kepemilikan 21,55 persen. Apabila terdapat sisa saham tidak dieksekusi oleh pemiliknya, BCA Sekuritas, sebagai pembeli siaga, telah sepakat untuk mengambil bagian sisa saham tidak diambil para pemegang saham maksimal 21.500.000 dari sisa saham, dengan harga pelaksanaan Rp700 per saham senilai Rp15,05 miliar. 


Seluruh dana hasil right issue akan digunakan untuk penyertaan modal kepada entitas anak perseroan, Catur Mitra Sejati Sentosa (CMSS). Secara rinci, Rp415 miliar untuk mengambilalih satu bidang tanah terdiri dari beberapa sertifikat seluas 20.919 meter persegi, dan bangunan di atasnya seluas 22.070 meter persegi, dikenal sebagai Jalan Alternatif Cibubur KM 14, Jatirangga, Jatisampurna, Kota Bekasi, Jawa Barat atas nama Budyanto Totong.


Kemudian, Rp350 miliar untuk pengembangan usaha berupa penambahan pembukaan sebanyak-banyaknya enam toko baru terletak di provinsi Sumatera Utara, Jambi, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, atau Bali. Seluruh toko tersebut toko Mitra 10. Dan, sisanya untuk modal kerja CMSS misalnya untuk persediaan, dan beban operasional. (*)