EmitenNews.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat, industri logam dasar menjadi sektor yang membukukan nilai ekspor tertinggi pada bulan Mei 2025, sebesar USD4,6 miliar. Disusul kemudian industri industri makanan USD3,9 miliar, industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia USD1,9 miliar, serta industri komputer dan barang elektronik USD1,08 miliar.

Sejumlah industri pengolahan lainnya, seperti industri aneka, di antaranya adalah industri perhiasan, mengalami kenaikan ekspor hingga 152,55 persen (m-to-m), serta industri pencetakan dan reproduksi media rekaman yang naik 152,86 persen. Ini luar biasa, kenaikannya di atas 100 persen,” ungkap Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arif di Jakarta, Kamis (31/7).

Ini menandakan bahwa permintaan ekspor masih cukup tinggi di tengah gejolak ekonomi dunia.

Febri memaparkan indeks kepercayaan industri (IKI) domestik pada Juni 2025 mengalami peningkatan sebesar 0,84 poin dari 51,32 menjadi 52,16 pada Juli 2025. Ini mencerminkan permintaan pasar dalam negeri yang tetap kuat, sejalan dengan upaya pemerintah dalam menjaga daya beli dan mendorong penggunaan produk dalam negeri. Tingginya permintaan di pasar domestik juga turut didukung karena momentum liburan anak sekolah dan masuknya tahun ajaran baru.

Menurut Jubir Kemenperin pemerintah saat ini tengah menyiapkan langkah-langkah strategis untuk menyambut peluang besar dari kesepakatan dagang Indonesia–Uni Eropa (IEU-CEPA) dan kerja sama Indonesia–Amerika Serikat.

“Kami akan mendorong pertumbuhan kawasan-kawasan industri baru yang diarahkan pada ekspor. Kami juga mengajak perusahaan industri yang selama ini kesulitan menembus pasar ekspor, untuk bersiap memanfaatkan peluang ini,” ujar Febri.

Ia juga mengimbau agar pelaku industri ekspor, khususnya industri pakaian, alas kaki, dan furnitur, meningkatkan utilisasi produksi, memperkuat kualitas dan daya saing. “Mari kita banjiri pasar Amerika Serikat dan Eropa dengan produk unggulan Indonesia. Kita manfaatkan momentum ini untuk mempercepat pembangunan ekosistem industri yang mendukung lonjakan produksi ekspor,” tegasnya.(*)