EmitenNews.com - PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk. (TUGU), anak usaha PT Pertamina (Persero), mulai mencuri perhatian investor asing. Dalam sebulan terakhir, arus dana asing tercatat terus mengalir ke saham emiten asuransi ini.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), nilai beli bersih investor asing (net foreign buy/NFB) pada saham TUGU sepanjang 30 hari terakhir hingga 17 September 2025 mencapai Rp5,8 miliar. Akumulasi asing juga terpantau terjadi dalam periode harian maupun mingguan.

“Net foreign buy dalam sebulan terakhir menunjukkan ada aliran dana institusi yang mulai melirik TUGU. Valuasinya memang terlalu murah jika dibandingkan beberapa parameter," ujar Abdul Azis, Analis Kiwoom Sekuritas.

Azis menyoroti salah satu parameter valuasi penting yang jarang diperhatikan publik, yaitu nilai aset investasi likuid TUGU yang jauh lebih besar daripada kapitalisasi pasarnya. Saat ini aset investasi likuid TUGU tercatat Rp10,04 triliun, terdiri atas obligasi negara dan korporasi, deposito, saham, dan reksa dana. Sementara itu, kapitalisasi pasar TUGU hanya sekitar Rp3,43 triliun.

“Investor sedang diberikan diskon besar untuk perusahaan dengan fundamental sekuat ini,” tegas Azis.

TUGU sendiri telah mengantongi pendapatan investasi Rp314,15 miliar hingga 30 Juni 2025, tumbuh 25,6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp250,06 miliar. Menurut Azis, hasil investasi yang meningkat ini akan berdampak langsung pada profitabilitas, selain dari jasa asuransi maupun pendapatan anak usaha.

“Masih ada ruang untuk mengoptimalkan hasil investasi karena saat ini return on investment (ROI) masih dapat bertumbuh,” ujarnya.

Dari sisi valuasi, saham TUGU diperdagangkan di kisaran 0,34 kali price to book value (PBV), jauh di bawah rata-rata industri finansial. Begitu pula price to earnings ratio (PER) yang hanya sekitar 7,7 kali. “Data ini menunjukan harga TUGU masih didiskon oleh pasar, sehingga menarik untuk akumulasi baik untuk target jangka menengah maupun panjang,” tambahnya.

Azis menilai, prospek TUGU ke depan tetap solid, apalagi dengan dukungan captive market dari Pertamina Group serta manajemen risiko yang disiplin. “Market hanya tinggal menunggu momentum. Begitu ada katalis positif, saham TUGU bisa cepat naik karena valuasi saat ini jelas tidak mencerminkan value sebenarnya,” ujarnya.

“Dengan kombinasi peningkatan hasil investasi, valuasi murah, serta aset likuid yang besar, Tugu Insurance kian layak masuk radar investor yang mencari saham undervalued dengan fundamental kokoh,” pungkasnya.