EmitenNews.com - Investor menunjukkan antusiasme yang tinggi terhadap saham PT Intra Golflink Resorts Tbk (GOLF) pada pasar perdana. Pada penjatahan terpusat (pooling allotment), jumlah pemesanan yang masuk mencapai lebih dari Rp1 triliun.

Emiten milik Putra Tommy Soeharto tersebut GOLF menerbitkan saham baru melalui penawaran perdana (IPO) sebanyak 1.950.000.000 unit atau setara dengan 10,01% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.

GOLF pasang harga perdana Rp200 per saham. Harga tersebut  dipatok paling rendah dari harga penawaran awal atu book building pada kisaran Rp200 hingga Rp250 per saham. Sehingga raihan dana dari emisi ini hanya mencapai Rp390 miliar.

Berdasarkan Surat Edaran (SE) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No 15/2020 angka V, batas minimal alokasi untuk penjatahan terpusat IPO GOLF adalah 10% dari nilai emisi atau Rp37,5 miliar (mana yang lebih besar). 

Merujuk pada aturan tersebut, total nilai IPO GOLF yang dialokasikan untuk investor ritel melalui pooling allotment sebesar Rp39 miliar.

Jumlah pemesanan saham GOLF di pasar perdana jauh lebih tinggi dari alokasi penjatahan terpusat, dengan terjadi kelebihan permintaan (oversubscribed) di pooling allotment sebanyak 27 kali.

Vice President Investment Banking PT Samuel Sekuritas Indonesia, Nyoman Widita Prabawa, menyatakan apresiasinya terhadap partisipasi masyarakat yang tinggi dalam IPO GOLF di tengah ketidakpastian pasar. Respon ini mencerminkan kepercayaan pasar terhadap model bisnis, manajemen, dan prospek jangka panjang perseroan.

“Kami yakin, dengan suntikan modal yang diperoleh dari IPO ini, perseroan dapat melancarkan strategi pertumbuhan dengan cepat dan mampu mengimplementasikan visinya untuk menjadi pionir dalam pengembangan industri Golf Tourism di Indonesia,” ujarnya.

Manajemen GOLF berkomitmen untuk terus memperkuat fundamental perusahaan melalui peningkatan kinerja positif. Direktur Utama Intra Golflink Resorts, Dwi Febri Astuti, menyatakan terima kasih kepada investor yang antusias membeli saham GOLF di pasar perdana dan berkomitmen untuk meningkatkan kinerja perusahaan agar tercermin pada harga saham di pasar sekunder.

Sepanjang tahun 2023, pendapatan GOLF naik signifikan, mencapai 59% dari Rp111,63 miliar menjadi Rp177,58 miliar, dengan laba bersih melonjak 136% year on year (yoy) menjadi Rp60,18 miliar. Perseroan berharap lonjakan kinerja ini akan berlanjut di tahun-tahun mendatang.

GOLF telah merampungkan penawaran umum pada Kamis (4/7) dan akan melakukan pencatatan perdana saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 8 Juli 2024. 

Setelah dikurangi biaya-biaya emisi, 87,53% dana IPO akan digunakan untuk setoran modal ke anak usaha, PT New Kuta Golf and Ocean View (NKG), yang mengelola bisnis golf dan properti, termasuk luxury hotel di Bali. Sekitar 5,34% akan digunakan untuk setoran modal bagi anak usaha lainnya, PT Sentul Golf Utama (SGU), dan 7,13% sisanya untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan.