Emiten Prajogo (TPIA) Genjot Pembangunan Pabrik Kimia Berskala Dunia

Pabrik Chlor Alkali dan Ethylene Dichloride (Pabrik CA-EDC) berskala dunia yang berlokasi di Cilegon, Banten. Pabrik ini akan dikelola oleh PT Chandra Asri Alkali (CAA), anak usaha Chandra Asri Group.
EmitenNews.com - PT Chandra Asri Pacific Tbk (Chandra Asri Group), perusahaan penyedia solusi energi, kimia, dan infrastruktur terkemuka di Asia Tenggara, mengumumkan capaian tahap pembangunan sebesar 33% untuk Pabrik Chlor Alkali dan Ethylene Dichloride (Pabrik CA-EDC) berskala dunia yang berlokasi di Cilegon, Banten. Pabrik ini akan dikelola oleh PT Chandra Asri Alkali (CAA), anak usaha Chandra Asri Group.
Kemajuan pembangunan meliputi perataan lahan, pemadatan tanah, serta persiapan konstruksi fasilitas jetty yang akan mendukung kelancaran distribusi produk, baik untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik maupun kawasan Asia Tenggara.
Seluruh tahapan tersebut merupakan fondasi penting bagi kelanjutan pembangunan pabrik. Selanjutnya, pembangunan akan berlanjut ke tahap fondasi, struktur bangunan, serta instalasi peralatan dan jaringan pendukung.
Presiden Direktur & CEO Chandra Asri Group, Erwin Ciputra dalam keterangannya Senin (8/9), mengungkapkan bahwa Chandra Asri Group berkomitmen memastikan pembangunan Pabrik CA-EDC berjalan sesuai rencana untuk mendorong kemandirian industri kimia Indonesia. Pencapaian tahap awal konstruksi ini menjadi landasan penting sekaligus menegaskan komitmen kami dalam mendukung program hilirisiasi nasional.
" Dengan hadirnya Pabrik CA-EDC ini, kami berharap dapat memperkuat posisi Indonesia di pasar Asia Tenggara serta menciptakan nilai tambah ekonomi yang berkelanjutan di Indonesia," jelasnya
Proyek ini memasuki fase pertama yang mencakup pembangunan pabrik dengan kapasitas produksi 400.000 ton soda kaustik padat per tahun (setara dengan 827.000 ton dalam bentuk cair) serta 500.000 ton Ethylene Dichloride. Kehadiran Pabrik CA-EDC diharapkan dapat mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor kedua bahan kimia strategis tersebut, mendorong kemandirian industri, serta memperkuat hilirisasi nasional.
Fase kedua akan difokuskan pada peningkatan kapasitas produksi Chlor Alkali serta pengembangan produk turunan berbasis klorin. Saat ini, studi kelayakan sedang dilakukan untuk mengevaluasi potensi hilirisasi yang dapat menciptakan nilai tambah lebih besar, meningkatkan efisiensi, dan memperkuat rantai nilai industri kimia di dalam negeri.
Dari sisi ekonomi, produksi Ethylene Dichloride ditargetkan untuk pasar ekspor dengan potensi menghasilkan devisa hingga Rp5 triliun per tahun. Selain itu, substitusi impor soda kaustik diproyeksikan mampu memberikan penghematan hingga Rp4,9 triliun per tahun.
Lebih jauh, Pabrik CA-EDC juga akan mendukung ketersediaan bahan baku penting bagi berbagai sektor industri nasional, mulai dari pengolahan air, pembuatan sabun dan deterjen, pemurnian alumina, hingga pengolahan nikel.
Dengan memperkuat rantai pasok lokal dan memperluas kapasitas ekspor, pembangunan ini diharapkan dapat mendukung industrialisasi berkelanjutan sekaligus meningkatkan daya saing Indonesia di tingkat global.
Related News

HRTA Bukukan Pendapatan Rp15T di Semester I, Ini Pendorongnya

Charnic Capital Lepas 91 Juta Saham FUJI Rp36,4M, Ada Apa?

BNI Andalkan Digitalisasi & Diversifikasi Kredit Dongkrak Kinerja

ADHI Berharap KAI Bayar Utang Proyek LRT Rp2,2T Akhir 2025

INDY Ungkap Aksi Baru Anak Usaha

DADA Diramal Lepas dari FCA Jadi Saham Multibagger?