EmitenNews.com - Pundi-pundi kas negara makin terisi. Itu seiring pembagian dividen dari perusahaan dikelola langsung atas nama negara dengan status Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus bertumbuh dari tahun-tahun sebelumnya.

Teranyar empat bank besar Bank Mandiri (BMRI), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Bank Negara Indonesia (BBNI), dan Bank Tabungan Negara (BBTN) akan menyetor dividen tahun buku 2023 ke kas negara.

Nah, dari kumpulan empat bank penguasa sektor perbankan Indonesia itu, kas negara akan terisi hingga Rp50,02 triliun. Rinciannya, Bank Mandiri (BMRI) akan menyetor dividen tunai tahun buku 2023 sebesar Rp17,178 triliun, sebagai buah dari kepemilikan 52 persen saham pada emiten bank tersebut.

Sedang investor publik akan memperebutkan Rp353,95 per lembar atau dengan total nilai Rp13,21 triliun. Jangan lupa, Indonesia Investment juga akan menampung Rp2,642 triliun sebagai hasil investasi kepemilikan 8 persen pada Bank Mandiri.

Selanjutnya, Shareholder Bank Negara Indonesia (BBNI) telah menyetujui pembagian dividen 50 persen dari laba bersih 2023, tercatat senilai Rp10,45 triliun. Dengan mengalkulasi komposisi saham milik pemerintah 60 persen, BNI akan menyetor Rp6,27 triliun ke kas negara sebagai pemegang 60 persen saham.

Sedang investor publik, akan memperebutkan dividen tunai Rp280,49 per lembar. Nilai pembagian dividen naik 42,76 persen dari total dividen tahun buku 2022 tercatat Rp7,32 triliun. Kenaikan rasio pembayaran dividen menjadi 50 persen tahun ini seiring positif dengan capaian laba bersih Rp20,9 triliun.

Lalu sumbangan terbesar masuk dari Bank Rakyat Indonesia akan membagi dividen final Rp235 per lembar. Dengan demikian, total dividen tunai tahun buku 2023 Rp319 per lembar. Total pembayaran dividen tunai Rp48,1 triliun atau 79,6 persen dari laba bersih 2023 tercatat Rp60,4 triliun.

So, total dividen tunai tahun buku 2023 diterima pemerintah Rp25,71 triliun. Terakhir, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bank BTN menyetujui pembagian dividen 20 persen atau Rp700,19 miliar dari laba bersih 2023 sebesar Rp3,5 triliun. Pemerintah sebagai pemegang 60 persen saham perseroan akan menerima setoran dividen Rp420,1 miliar. (*)