EmitenNews.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan empat saham yang mengalami lonjakan harga signifikan, yakni PT Telefast Indonesia Tbk. (TFAS), PT Yanaprima Hastapersada Tbk. (YPAS), PT Multi Garam Utama Tbk. (FOLK), dan PT Timah Tbk. (TINS).

Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Yulianto Aji Sadono, menjelaskan bahwa keputusan suspensi berlaku efektif mulai Jumat (10/10/2025) di seluruh pasar.

“Penghentian sementara perdagangan dilakukan sebagai bentuk perlindungan investor atas kenaikan harga yang tidak wajar,” kata Yulianto dalam keterangan tertulis.

Sebelum disupensi pada Kamis (9/10) saham FOLK dalam sepekan terakhir telah melenggang bebas 82,46% setara naik 94 poin di Rp208. Dalam sebulan terakhir telah melesat 163,29% setara naik 129 poin dari Rp 79 pada 10 September 2025. FOLK dalam sepanjang tahun terakhir juga menorehkan performa fantastis dengan presentase kenaikan sebesar 316% setara naik 158 poin dari harga gocap Rp50 sejak awal Januari 2025. 

Saham TINS dalam sepekan terakhir juga terpantau menguat 27,43% setara naik 620 poin di Rp2.880. Dalam sebulan terakhir telah melesat 160,63% setara naik 1.775 poin dari Rp1.105 pada 10 September 2025. TINS dalam sepanjang tahun terakhir telah melambung 169,16% setara naik 1.810 poin dari harga Rp1.070 sejak awal Januari 2025. 

Lalu, saham YPAS dalam tujuh hari terakhir ini terpantau mengalami Auto-Rejection Atas (ARA) beruntun 7 kali berturut-turut di papan FCA (Full-Call Auction). Sahamnya naik sebesar 90,68% setara naik 321 poin di Rp675. Dalam sebulan terakhir terpantau masih menyamai naik 90,68% dari Rp354 pada 10 September 2025. YPAS dalam sepanjang tahun terakhir telah melambung 91,76% setara naik 323 poin dari harga Rp352 sejak awal Januari 2025. 

Selanjutnya yakni, saham TFAS yang dalam seminggu terakhir telah menguat 50,78% setara naik 130 poin di Rp386. Dalam sebulan terakhir telah melesat 177,7% setara naik 247 poin dari Rp139 pada 10 September 2025. TFAS sepanjang tahun terakhir ini telah menorehkan 264,15% setara naik 280 poin dari harga Rp386 sejak awal Januari 2025. 

Adapun, TFAS dan YPAS dijatuhi suspensi tahap pertama selama satu hari dan akan kembali diperdagangkan setelah sehari kemudian, sedangkan FOLK dan TINS masuk dalam kategori suspensi kedua yang berpotensi dilanjutkan ke tahap pemantauan khusus (FCA) setelah masa penghentian berakhir.