Faisal Basri Sebelum Wafat Sempat Kecam Kebijakan Impor Gula Jokowi
Sebelum meninggal almarhum Faisal Basri Januari lalu sudah mengingatkan kebijakan impor gula ugal-ugalan di masa pemerintahan Jokowi.
EmitenNews.com - Terkait dengan penahanan mantan menteri perdagangan Tom Lembong, almarhum Faisal Basri Januari lalu sudah mengingatkan kebijakan impor gula ugal-ugalan di masa pemerintahan Jokowi. Ekonom Indef itu mencatat di masa kepemimpinan Jokowi-lah Indonesia menjadi pengimpor gula mentah terbesar di dunia.
Berdasarkan data yang dipaparkan bersumber statista, Indonesia mengimpor sebesar 4,45 juta metrik ton pada periode 2017-2018. Angka tersebut menjadikan pengimpor paling tinggi di dunia, dibandingkan China sebesar 4,2 juta metrik ton dan Amerika Serikat sebesar 3,11 juta metrik ton.
"Data USDA dalam Statista (2018), menggambarkan impor gula mentah Indonesia terbesar di dunia, mencapai 4,45 juta metrik ton pada 2017-2018," kata Ekonom Senior Indef Faisal Basri saat konferensi pers Manisnya Rente Impor Gula di ITS Tower, Jakarta Selatan, 14 Januari lalu.
Sementara itu berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dihimpun Indef, Indonesia mengimpor gula sebanyak 4,6 juta ton pada periode Januari-November 2018. Angka tersebut naik dibanding periode sama pada tahun sebelumnya sebanyak 4,48 juta ton. Jumlah tersebut berdasarkan aturan Peraturan Kementerian Perdagangan (Permendag) Nomor 117 Tahun 2015 (HS1701).
"Jadi jenis HS1701 itu gabungan jenis gula turunan (industri dan konsumsi)," katanya.
Faisal menjelaskan lebih rinci, pada tahun 2018 Kementerian Perdagangan (Kemendag) memberikan kuota impor gula untuk kebutuhan industri sebanyak 3,6 juta ton. Kuota tersebut dibagi dalam dua semester masing-masing sebesar 1,87 juta ton.
"Namun realisasi (impor gula rafinasi) yang terjadi pada semester I 2018 hanya sebesar 1,56 juta ton. Ini mengambarkan bahwa industri tidak membutuhkan gula rafinasi sebanyak yang direncanakan di awal tahun," katanya.
Dengan demikian kata Faisal, Kemendag merevisi kuota gula industri dari 3,6 juta ton menjadi 3,15 juta ton. Sementara itu ia melanjutkan, kuota impor justru melejit hingga realisasi akhir tahun 2018 sebesar 3,37 juta ton. Meskipun masih memenuhi kuota impor di awal sebesar 3,6 juta ton akan tetapi melesat dari target kuota semester II 2018 menjadi 3,15 juta ton.
"Realisasi impor ini masih di luar impor gula untuk konsumsi sebesar 1,01 juta ton pada 2018. Ini membuktikan bahwa gula impor tidak hanya untuk kebutuhan industri, namun juga untuk kebutuhan konsumsi," terangnya.(*)
Related News
IHSG Akhir Pekan Ditutup Naik 0,77 Persen, Telisik Detailnya
BKPM: Capai Pertumbuhan 8 Persen Butuh Investasi Rp13.528 Triliun
Hati-hati! Dua Saham Ini Dalam Pengawasan BEI
BTN Raih Predikat Tertinggi Green Building
IHSG Naik 0,82 Persen di Sesi I, GOTO, BRIS, UNVR Top Gainers LQ45
Perkuat Industri Tekstil, Wamenkeu Anggito Serap Aspirasi Pengusaha