FATF, Momentum Komitmen Pencegahan dan Pemberantasan TPPU di Indonesia
Presiden Joko Widodo memberikan pengarahan pada Peringatan 22 Tahun Gerakan Nasional Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT) pada Rabu, 17 April 2024, di Istana Negara, Jakarta. Foto: BPMI Setpres/Vico.
EmitenNews.com - Presiden Joko Widodo berharap keanggotaan penuh Indonesia dalam Financial Action Task Force on Money Laundering and Terrorist Financing (FATF) menjadi momentum untuk terus meningkatkan komitmen pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang (TPPU). Kredibilitas ekonomi nasional juga diharapkan semakin meningkat dan persepsi mengenai sistem keuangan semakin baik serta positif.
“Ini akan mendorong berbondong-bondongnya investasi ke negara kita Indonesia. Reputasi itu penting, penilaian dunia internasional itu penting,” ungkap Presiden Jokowi pada Peringatan 22 Tahun Gerakan Nasional Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT), di Istana Negara, Jakarta pada Rabu (17/4/2024).
Indonesia menjadi anggota penuh ke-40 FATF pada akhir Sidang Pleno FATF di Paris, Prancis, tanggal 27 Oktober 2023. FATF sebelumnya memiliki 39 anggota, yang terdiri atas 37 yurisdiksi dan dua organisasi internasional.
Hadir mendampingi Presiden dalam acara tersebut, selain Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana, juga terlihat sejumlah petinggi negara. Antara lain Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Hadi Tjahjanto.
Lainnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, dan Jaksa Agung ST. Burhanuddin, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, serta Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara.
Juga ada, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Mahendra Siregar, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Nawawi Pomolango, Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha M. Afif Hasbullah.
Tidak ketinggalan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Komjen Pol. Mohammed Rycko Amelza Dahniel, dan Kepala Badan Narkotika Nasional Komjen Pol. Marthinus Hukom.
Dalam kesempatan itu, Presiden Joko Widodo menyampaikan apresiasinya kepada kementerian dan lembaga yang telah bekerja keras sehingga Indonesia terpilih menjadi anggota penuh dari Financial Action Task Force on Money Laundering and Terrorist Financing (FATF) sejak Oktober 2023. Indonesia merupakan negara terakhir dari negara-negara anggota G20 yang menjadi anggota penuh.
“Tepuk tangan untuk kerja keras PPATK dan kementerian lembaga, karena ini bukan hal mudah untuk bisa diterima,” kata Presiden Jokowi.
Presiden mengungkapkan, keanggotaan penuh FATF itu, pengakuan dunia internasional atas efektivitas regulasi Indonesia. ”Juga atas efektivitas koordinasi kita, atas efektivitas implementasi di lapangan terhadap antipencucian uang dan juga pendanaan terorisme di negara kita Indonesia.” ***
Related News
Indonesia, Tantangan Pemberantasan Korupsi Butuh Komitmen Pemerintah
Dari CEO Forum Inggris, Presiden Raih Komitmen Investasi USD8,5 Miliar
Menteri LH Ungkap Indonesia Mulai Perdagangan Karbon Awal 2025
Polda Dalami Kasus Kabag Ops Tembak Kasat Reskrim Polres Solok Selatan
Ini Peran PTPP Dalam Percepatan Penyelesaian Jalan Tol Jelang Nataru
Keren Ini! Rencana Menaker, Gelar Bursa Kerja Setiap Pekan