EmitenNews.com—Fitch Ratings Indonesia telah mengafirmasi Peringkat Nasional Jangka Panjang PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) di 'AAA(idn)'. Outlooknya Stabil.
Peringkat Nasional Jangka Panjang 'AAA' menunjukkan peringkat tertinggi yang diberikan oleh lembaga tersebut dalam skala Peringkat Nasional untuk negara tersebut. Peringkat ini diberikan kepada emiten atau obligasi dengan ekspektasi risiko gagal bayar yang paling rendah dibandingkan dengan semua emiten atau obligasi lain di negara atau serikat moneter yang sama.
Peringkat Berbasis Dukungan: Peringkat Nasional Jangka Panjang BTPN Syariah didorong oleh dukungan, yang mencerminkan pandangan Fitch tentang kemungkinan besar dukungan luar biasa, jika diperlukan, dari PT Bank BTPN Tbk (BTPN, AAA(idn)/Stabil), induk BTPN Syariah dengan 70% saham, dan induk terakhir Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC, A/Negative/a).
Kemungkinan Dukungan yang Tinggi: Fitch percaya bahwa induk dan induk utama bank memiliki kecenderungan tinggi untuk mendukung bank mengingat peran kunci BTPN Syariah dalam grup. Kehadiran BTPN Syariah yang kuat di bisnis pembiayaan ultra-mikro dan syariah mendukung strategi BTPN untuk menjadi bank umum universal terkemuka di Indonesia dan upaya SMBC untuk berekspansi di Indonesia, pasar dengan prospek pertumbuhan yang kuat.
Kaitan Kuat dengan Induk: Penilaian kami juga didukung oleh kontribusi besar bank secara konsisten kepada induk, sekitar 46% dari laba konsolidasi induk dalam lima tahun terakhir, merek bersama mereka, serta risiko reputasi besar bagi induk dan grup jika BTPN Syariah gagal bayar. BTPN Syariah juga sangat terintegrasi dengan induknya melalui kerangka kerja bersama di bidang-bidang utama dan penempatan manajemen.
Dukungan yang Dapat Dikelola: Fitch percaya bahwa setiap dukungan kemungkinan akan dapat dikelola untuk BTPN karena kami mengharapkan dukungan, jika diperlukan, pada akhirnya akan datang dari SMBC. Aset BTPN Syariah menyumbang 10% dari total aset BTPN, tetapi kurang dari 0,1% dari aset SMBC, per Juni 2022.
Profil Kredit Mandiri: Profil kredit mandiri bank tidak mendorong peringkatnya, tetapi didasarkan pada waralaba kecil dan selera risiko tinggi di segmen ultra-mikro. Hal ini diimbangi oleh kapitalisasi yang lebih baik dari industri, dan profil pendapatan dan profitabilitasnya.
Faktor-faktor yang dapat, secara individual atau kolektif, menyebabkan tindakan/penurunan peringkat negatif: Penurunan Peringkat Nasional Jangka Panjang BTPN Syariah akan timbul dari melemahnya profil kredit secara keseluruhan secara relatif terhadap peringkat nasional entitas yang diperingkat di Indonesia. Hal ini dapat disebabkan oleh penurunan peringkat Nasional Jangka Panjang BTPN, yang pada gilirannya dapat mengakibatkan penurunan peringkat dua tingkat menjadi IDR Jangka Panjang SMBC.
Melemahnya kecenderungan dukungan orang tua juga dapat menyebabkan penurunan peringkat. Hal ini dapat berasal dari perubahan kepemilikan yang besar, sehingga kami percaya BTPN akan berhenti menjadi pemegang saham pengendali BTPN Syariah, atau peran BTPN Syariah dalam grup berkurang, yang mungkin timbul dari kontribusi bank yang lebih rendah secara berkelanjutan kepada grup BTPN, atau memburuknya persepsi grup SMBC terhadap prospek bisnisnya di Indonesia.
Related News
Tempo Scan (TSPC) Bagikan Dividen Interim Rp112,7M, Telisik Jadwalnya
Emiten Prajogo (PTRO) Gelar Stock Split 1:10 Saham Bulan Depan
Bergerak Liar, BEI Akhirnya Gembok Saham KARW
Petinggi Emiten TP Rachmat (DRMA) Tampung Lagi Rp1.065 per Lembar
Bos PPRI Lego Saham Lagi, Kali Ini 30 Juta Lembar Harga Atas
Grup Lippo (SILO) Obral Saham ke Karyawan Harga Bawah, Ini Tujuannya