EmitenNews.com—BUMN Telekomunikasi, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) terus berupaya menjaga stabilitas bisnisnya dan melakukan penyesuaian dengan kondisi yang dinamis. Saat ini perseroan tengah fokus dalam mengintegrasikan entitas usahanya yaitu Telkomsel dan produk unggulannya Indihome melalui inisial Fixed Mobile Convergence (FMC).

 

Hadirnya FMC akan mendukung pertumbuhan perusahaan yang berpotensi meningkatkan pendapatan negara dari pajak atau dividen, pertumbuhan tingkat adopsi digital, dan percepatan penetrasi home broadband. Bagi Industri, FMC akan mendorong efisiensi dan produktivitas serta membuat industri lebih menarik dan kompetitif.

 

Ahmad Reza SVP Corporate Communication And  Investor Relation Telkom, menyebutkan bahwa FMC akan menjadi "Next wave" pertumbuhan bisnis Home Broadband TelkomGroup. Hal ini karena FMC memiliki opportunity seperti low penetration, penawaran secara distinct, penetrasi yang lebih smart sehingga capex dan opex lebih efektif dan akhirnya memiliki customer experience yang lebih baik.

 

Secara spesifik manfaat FMC sendiri bagi TLKM akan mendorong potensi efisiensi atas kolaborasi jaringan fixed dan mobile broadband. Meningkatkan kinerja perusahaan dan lebih adaptif terhadap dinamika industri.



Untuk tahun ini, Telkom Indonesia (TLKM) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar 25% dari total estimasi pendapatan tahun lalu yang menyentuh Rp147,30 triliun. Total nilai belanja modal Telkom tahun ini diperkirakan sebesar Rp36 triliun hingga Rp 40 triliun.

 

VP Corporate Communication Telkom Indonesia Andri Herawan Sasoko mengatakan, anggaran belanja 2022 difokuskan pada pengembangan infrastruktur jaringan telekomunikasi demi peningkatan digital yang lebih baik. 

 

Anggaran belanja tahun 2023 akan dialokasikan untuk pengembangan mobile, fixed broadband, maupun bisnis lain seperti data center, dan tower.

 

Andri memperkirakan, target pendapatan dan laba untuk sepanjang 2022 berada di kisaran low single digit. Sementara pada tahun 2023, Telkom optimistis dapat mempertahankan posisi sebagai market leader melalui kinerja yang terus tumbuh. 

 

"Untuk 2023 pendapatan & EBITDA yang diproyeksikan bertumbuh di kisaran mid to high single digit," ujar dia.