EmitenNews.com -Perusahaan yang bergerak dalam bisnis kedai kopi PT Fore Kopi Indonesia (FORE)  akan menggelar Initial Public Offering (IPO) dengan melepas sebanyak-banyaknya 1.880.000.000 saham biasa atas nama yang mewakili 21,08% dari modal disetor dan ditempatkan dengan harga nominal Rp70 per saham.

Dalam prospektus e-ipo disebutkan, masa penawaran awal atau book building digelar pada hari ini 19 hingga 21 Maret 2025 dengan harga penawaran berada di kisaran Rp160-202 per lembar saham. 

Sehingga dana yang bakal diraup dari IPO ini sebanyak-banyaknya Rp379,76 miliar.

Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi Mandiri sekuritas dan Henan Putihrai menjadi penjamin pelaksana emisi efek. 

Adapun rencana penggunaan dana hasil penawaran saham ini sekitar 76% akan digunakan untuk membuka 140 outlet baru dan sekitar 18% untuk setoran modal ke PT Cipta Favorit Indonesia (CFI) serta sisanya digunakan untuk modal kerja. 

 

Perlu diketahui FORE masih mengalami defisit atau akumulasi rugi hingga Rp283,049 miliar pada akhir  September 2024.

Akumumlasi tersebut berkurang 12,6 persen dibanding periode sama tahun 2023. Berkurangnya defisit tersebut dicatat setelah perusahaan milik   Willson Cuaca mencatatkan laba bersih Rp42,348 miliar dari hasil penjualan sebesar Rp727,37 miliar sepanjang 9 bulan 2024.

Bila melihat laporan keuangan FORE dalam berapa  periode.  Tahun 2021 rugi bersih Rp33,8 miliar. Tahun 2022 rugi bersih Rp59,931 miliar. FORE mulai mencatatkan laba bersih Rp1,154 miliiar tahun 2023.

“Melalui optimalisasi produk dan layanan serta efisiensi bisnis, Perseroan berhasil membukukan laba bersih positif hanya satu tahun buku setelah pandemic,” ungkap manajemen FORE.

Perlu dicatat, FORE memiliki kewajiban jangka pendek Rp248,98 miliar sampai akhir September 2024. Tapi aset lancar hanya Rp147,68 miliar. Sehingga terdapat selisih Rp101 miliar.

Adapun rasio keuangan penting pers 30 September 2024 seperti rasio pertumbuhan  pendapataan bersih 135,35 persen, tapi perumbuhan beban pendapatan tumbuh lebih tinggi yakni 147,17 persen,. Sedangna pertumbuhan laba periode berjalan 356,95 persen.

Sedangkan rasio usaha seperti laba periode berjalan terhadap pendapatan 5,8 persen;  Debt Service Coverage Ratio 3,36 X; Jumlah aset lancar / jumlah liabilitas jangka pendek 0,59X.

FORE akan melakukan penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) dengan mengincr dana Rp300,8 miliar-Rp379,76 miliar.

Langkah ini guna menangkap peluang perubahan budaya konsumsi kopi di Indonesia, dimana konsumen semakin memilih untuk membeli roast coffee di luar rumah.

Berdasarkan survei oleh Redseer, alasan utama konsumen membeli kopi di luar rumah adalah untuk bersosialisasi dengan keluarga dan teman (37 persen) dan menikmati atmosfer outlet (22 oersen).

“Dengan berbagai jenis gerai  yang mampu memenuhi preferensi konsumen yang beragam, Perseroan berhasil memposisikan dirinya sebagai pemain utama dalam industri kopi, baik di pasar domestik maupun internasional,” ulas manajemen FORE.