EmitenNews.com - Northcliff (SKYB) bakal menggarap bidang usaha pertambangan iron ore, dan batu bara. Pengembangan bisnis baru telah selesai proses perencanaan, dan persiapan. Selanjutnya menunggu hasil finalisasi dengan pihak investor. 


Progress negosiasi dengan calon investor sudah mencapai tahap kurang lebih 75 persen. ”Proses persiapan 2-3 bulan. Di mana, rencana memulai bisnis baru pada awal 2024,” tulis Umi Suryantini, Corporate Secretary Northcliff Citranusa Indonesia.


Butuh 3 tahap dalam penambahan modal bisnis baru yang akan diperoleh dari pihak investor. Tahap pertama sebesar 10 persen sebelum akhir tahun 2023 akan digunakan untuk persiapan pekerjaan tambang. Tahap kedua, 40 persen pada Januari – Februari 2024 akan digunakan untuk pembelian alat, dan mobilisasi.  


Lalu, tahap ketiga sebesar 50 persen pada Maret-April 2024 akan digunakan untuk modal operasional pekerjaan tambang. Di sisi lain, rencana merenovasi Hotel Taman Suci masih menunggu dana dari investor.


Hotel Taman Suci masih tetap beroperasional dan telah mengalami peningkatan persentase occupancy pada 2023 dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Occupation rate Hotel Taman Suci antara 35-40 persen pada 2022, dan 50-70 persen pada 2023. Perseroan berencana melakukan renovasi setelah mendapat pendanaan dari investor sebelum akhir 2023, dan selesai renovasi 6-8 bulan.


Pendapatan rata-rata per bulan Hotel Taman Suci pada 2022 sebesar Rp55 juta, dan pada 2023 sebesar Rp80 juta. Laba (rugi) rata-rata per bulan pengelolaan Hotel Taman Suci pada 2022 sebesar Rp3,2 juta, dan pada 2023 senilai Rp13,6 juta. Jumlah karyawan Hotel Taman Suci 10 orang.


Pendapatan rata-rata per bulan Hotel Taman Suci pada 2022 sebesar Rp55 juta, dan pada 2023 sebesar Rp80 juta. Laba (rugi) rata-rata per bulan pengelolaan Hotel Taman Suci pada 2022 sebesar Rp3,2 juta, dan pada 2023 senilai Rp13,6 juta. Jumlah karyawan Hotel Taman Suci 10 orang. 


Per Juni 2023, total aset Rp31,44 miliar, turun tipis dari akhir tahun lalu Rp31,52 miliar. Total liabilitas Rp1,87 miliar, susut dari akhir 2022 sejumlah Rp2,01 miliar. Saldo laba minus Rp68,34 miliar, turun dari akhir tahun lalu Rp68,4 miliar. 


Pendapatan Rp499,9 juta, turun dari edisi akhir 2022 sejumlah Rp711,92 juta. Biaya operasional Rp440,81 juta, merosot dari edisi akhir tahun lalu senilai Rp717,18 juta. Laba kotor terkumpul Rp60,13 juta, melambung dari akhir tahun lalu minus Rp4,4 juta. Laba bersih Rp45,1 juta, melejit dari tekor Rp4,4 juta. (*)