EmitenNews.com - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) terus mendorong kinerja pelaku UMKM, khususnya melalui pembiayaan bersubsidi pemerintah kredit usaha rakyat (KUR). Demi mendongkrak penyaluran KUR berkualitas sekaligus digitalisasi pedagang, BBNI menggandeng penyedia jasa ride hailing Grab Indonesia untuk menargetkan pedagang Pasar Tomang Barat sebagai langkah awal kerja sama.

 

“Kolaborasi antara Grab Indonesia dan BNI bertujuan memperkuat fondasi pedagang pasar tradisional dengan platform penjualan online, memperluas akses pembayaran bagi pelanggan dengan Kartu Kredit dan Kartu Debit BNI, serta melakukan onboarding untuk pedagang pasar tradisional dengan program Debitur KUR BNI,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, seperti dilansir dari siaran pers, Jumat (25/3/2022).

 

Kerjasama Penyaluran KUR tersebut telah ditandatangani langsung oleh Direktur Hubungan Kelembagaan BNI, Sis Apik Wijayanto dan President Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata, Kamis (24/3/2022).

 

Pada kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto ikut hadir menyaksikan sambil melakukan kunjungan ke Pasar Tradisional Tomang Barat, Jakarta. Menko Airlangga menyampaikan pemerintah akan selalu proaktif memberi dukungannya terhadap para pedagang pasar untuk menjadi penerima KUR BNI sekaligus onboarding di GrabMerchant di dalam layanan GrabMart dari Grab.

 

Menurutnya, dengan dukungan dari BNI dan Grab, Airlangga meyakini para pedagang pasar dapat memperoleh sejumlah layanan, mulai dari fitur, pembiayaan perbankan, fasilitas transaksi non-tunai, online order management, akses dan dukungan untuk online ads, serta fasilitas CMS BNI untuk pembayaran retribusi, hingga sewa tenant.

 

"Grab dan BNI akan berkolaborasi untuk memberikan rekomendasi layanan yang tepat sesuai dengan kebutuhan masing-masing pedagang pasar," ungkap Menko Airlangga

 

Dia menuturkan pada 2021, kontribusi UMKM terhadap PDB nasional mencapai 61,97 persen atau senilai Rp8,6 triliun.

 

Kontribusi tersebut, di antaranya disumbang oleh para para pelaku usaha di pasar tradisional di Indonesia yang menurut data BPS pada 2019 mencapai 15?,657 pasar tradisional.

 

Dengan kontribusi dan peran yang besar tersebut, diharapkan upaya percepatan digitalisasi UMKM, khususnya para pedagang pasar tradisional, yang juga menjadi salah satu fokus utama Indonesia dalam Presidensi G20 di bidang ekonomi, dapat mendorong perkembangan pasar tradisional untuk terus  berkontribusi terhadap perekonomian nasional di masa mendatang.