EmitenNews.com - Pergerakan saham Alumindo Light Metal Industry (ALMI) sangat dinamis. Lima hari bursa terakhir, saham Alumindo meroket 48 poin menjadi Rp364 per saham. Menanjak 15,19 persen posisi awal Rp316 per lembar. 


Kalau dikalkulasi sejak awal tahun hingga saat alias year to date (Ytd), saham Alumindo telah menguat 74 poin alias 25,52 persen dari 3 Januari 2022 di level Rp290 per lembar. Dalam 52 minggu terakhir, saham Alumindo pernah tembus Rp400 per saham, dan terendah Rp230 per saham. 


Merespons lonjakan signifikan harga saham itu, manajemen Alumindo mengaku tidak lepas dari peristiwa 31 Agustus 2022. Di mana, kala itu perseroan meneken perjanjian kerja sama dengan Sinobec Canada untuk pemasaran produk ekspor Alumindo, dan juga rencana investasi USD15 juta.


Di mana, berdasar perjanjian tersebut, investasi itu dilakukan secara bertahap dalam 2-3 tahun mendatang. Rencana itu, juga akan dilakukan melalui mekanisme right issue 20 persen dari modal disetor Alumindo. ”Informasi itu telah kami laporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan per 5 September 2022,” tulis Wibowo Suryadinata, Corporate Secretary Alumindo Light Metal. 


Tidak disangkal Alumindo akan melakukan aksi korporasi. Namun, tindakan korporasi tersebut tidak akan dilakukan dalam waktu dekat. ”Tentu kami akan mengikuti regulasi dalam menjalankan aksi korporasi. Misalnya, penyampaian keterbukaan informasi, dan pengambilan keputusan oleh pemegang saham melalui rapat umum pemegang saham luar biasa,” imbuhnya. (*)