EmitenNews.com - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara (suspensi) perdagangan saham PT Singaraja Putra Tbk (SINI) dan PT Metro Realty Tbk (MTSM) karena kenaikan harga saham yang signifikan dalam waktu singkat. Suspensi ini berlaku mulai sesi pertama perdagangan pada Selasa, 22 Oktober 2024.

Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Yulianto Aji Sadono, menjelaskan bahwa suspensi dilakukan sebagai langkah cooling down untuk melindungi investor dan memberikan waktu yang cukup bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan keputusan investasi mereka dengan matang.

"PT Bursa Efek Indonesia memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan SINI dan MTSM di pasar reguler dan pasar tunai," ungkap Yulianto pada Senin (21/10).

Dalam seminggu terakhir, saham SINI mengalami lonjakan sebesar 44,85% hingga mencapai level Rp5.200 per saham, dengan harga tertinggi mencapai Rp5.230 dan terendah Rp3.270. Saham SINI saat ini memiliki tiga notasi khusus dari BEI, yaitu "E", "X", dan "5". Notasi "E" menunjukkan ekuitas negatif dalam laporan keuangan, sedangkan notasi "X" dan "5" menandakan saham tersebut berada dalam pantauan khusus dengan ekuitas negatif.

Sebelumnya Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah mencermati perkembangan pola transaksi saham PT Metro Realty Tbk (MTSM) pada 7 Oktober 2024, terkait adanya peningkatan harga saham yang tidak wajar atau Unusual Market Activity (UMA).

Pasca kena UMA saham MTSM masih melonjak, pada perdagangan Rabu (16/10) saham MTSN naik Rp16 atau melesat 10 % menjadi Rp183 per lembar
Kemudian BEI menghentikan sementara perdagangan saham MTSM dilakukan di seluruh pasar mulai sesi I tanggal 18 Oktober 2024.

Sebagai informasi, pada perdagangan  Kamis (17/10/2024), saham PT Metro Realty Tbk (MTSM) naik 9,28% atau 17 poin ke harga Rp200 per saham.

Jika dibandingkan dengan harga awal bulan pada 1 Oktober 2024, yang berada di Rp89 per saham, saham MTSM telah meningkat 124,7% selama periode waktu tersebut.

Kemudian Saham MTSM mengalami kenaikan sebesar 31,74% dalam seminggu terakhir, dengan harga mencapai Rp220 per saham. 

BEI mengingatkan para pelaku pasar untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perusahaan terkait guna memastikan keputusan investasi yang tepat.