Ganjar Peringkat Obligasi INPP idAAA, Ini Pertimbangan Pefindo
Salah satu sudut properti garapan Indonesian Paradise Property. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menetapkan peringkat idA- dengan prospek stabil Indonesian Paradise Property (INPP). Saat bersamaan, Pefindo menyematkan peringkat idAAA(cg) terhadap rencana penerbitan Obligasi I INPP Tahun 2025 senilai Rp500 miliar.
Dana hasil penerbitan obligasi itu, untuk refinancing, belanja modal (capex), dan modal kerja. Pembayaran pokok dan bunga obligasi akan dijamin sepenuhnya oleh Credit Guarantee and Investment Facility (CGIF). Peringkat itu, mencerminkan pendapatan berulang Indonesian Paradise stabil.
Posisi pasar baik dengan kualitas aset positif, dan merek jaringan hotel kuat. Peringkat itu, dibatasi profil keuangan perusahaan moderat, risiko berhubungan dengan proyek-proyek masa depan, dan paparan terhadap gangguan perjalanan akibat peristiwa tertentu.
Peringkat perusahaan dapat dinaikkan kalau perseroan berhasil secara konsisten mencapai target pendapatan dari segmen bisnis berulang, pengembangan properti eksisting, dan proyek akan datang sambil memperbaiki leverage keuangan secara berkelanjutan.
Namun, peringkat dapat dilorot kalau perusahaan tidak dapat merealisasikan rencana aksi korporasi mengakibatkan Indonesian Paradise menambah utang untuk mendanai ekspansi bisnis. Peringkat juga dapat diturunkan kalau pendapatan atau EBITDA jauh di bawah proyeksi.
Aatau kalau perusahaan menanggung lebih banyak utang daripada proyeksi tanpa dikompensasi prospek pendapatan lebih kuat, melemahkan metrik keuangan perusahaan secara berkelanjutan. Peringkat surat utang mencerminkan adanya jaminan penuh, tanpa syarat, dan tidak dapat dibatalkan dari CGIF.
Itu berdasar perjanjian penjaminan, dan kekuatan finansial CGIF yang unggul. Peringkat surat utang dapat diturunkan apabila peringkat penjamin mengalami penurunan, atau terdapat pelanggaran terhadap perjanjian penjaminan yang mengakibatkan berakhirnya penjaminan.
Berdiri pada 1996, Indonesia Paradise pengembang properti serba guna bergerak dalam operasi hotel, pengembangan pusat perbelanjaan, dan perumahan bertingkat tinggi. Per 30 Juni 2024, pemegang saham perusahaan menjadi sebagai berikut.
Grahatama Kreasibaru 37,00 persen, Tree of Blessing Pte Ltd 28,15 persen, Elysium Investment Partner Ltd 18,00 persen, CGS International Securities Singapore Pte Ltd 8,43 persen, manajemen 0,05 persen, dan publik 8,37 persen.
Sebagai penjamin, CGIF berdiri pada November 2010 sebagai komponen penting dari Inisiatif Pasar Obligasi Asia (ABMI) untuk mendorong pembangunan ekonomi, dan stabilitas keuangan dengan mengembangkan pasar obligasi regional mata uang lokal kawasan ASEAN.
Mandat itu, diperluas anggota yang berkontribusi, terdiri dari pemerintah ASEAN+3 (Tiongkok, Jepang, dan Republik Korea) dan Asian Development Bank (ADB). Badan sebagai dana perwalian ADB. Artinya meski terpisah secara operasional dan finansial dari ADB, tetapi bukan badan hukum terpisah. (*)
Related News
Bos JAYA Cicil Saham Lagi Harga Bawah Pasar
WSBP Rampungkan Suplai Produk Senilai Rp91,6M di Kawasan Milik PANI
Emiten Milik Suami Puan Maharani (RATU) Resmi Listing, Sahamnya Segini
Asuransi Digital (YOII) Resmi Melantai, Sahamnya Mentok ARA
Penuhi Komitmen, KRYA Kebut Pergudangan Wings Group Rp23,87 Miliar
OJK Cabut Izin Usaha BCA Multi Finance, Ini Sebabnya