EmitenNews.com - Bank BTN (BBTN) bakal menebar dividen dividen Rp609 miliar. Alokasi itu sekitar 20 persen dari laba bersih tahun buku 2022 senilai Rp3,04 triliun. So, pemegang saham akan menerima dividen tunai Rp43,394 per lembar. 


”RUPST Bank BTN memutuskan penggunaan laba bersih tahun buku 2022 akan dipergunakan 20 persen dibagikan sebagai dividen, dan 80 persen ditetapkan sebagai laba ditahan,” tutur Nixon LP Napitupulu, Direktur Utama Bank BTN,di Jakarta, Kamis (16/3).


Selanjutnya, susunan pengurus baru perseroan, pemegang saham menyetujui pengangkatan Nixon LP Napitupulu menjadi Direktur Utama Bank BTN menggantikan Haru Koesmahargyo, Oni Febriarto Rahardjo Wakil Direktur Utama menggantikan Nixon LP Napitupulu, dan Hakim Putratama sebagai Direktur Institutional Banking. Sedang pada jajaran komisaris perseroan tidak adaperubahan. “Kami mengucapkan terima kasih atas didikasidan jasa dari Bapak Haru selama menjabat sebagai Direktur Utama Bank BTN,” kata Nixon.


Adapun susunan anggota direksi perseroan baru sebagai berikut. Direktur Utama Nixon LP Napitupulu, Wakil Direktur Utama Oni Febriarto Rahardjo, Direktur Consumer Hirwandi Gafar, Direktur Finance Nofry Rony Poetra, Direktur Human Capital, Compliance and Legal EkoWaluyo, Direktur Asset Management Elisabeth Novie Riswanti, Direktur IT & Digital Andi Nirwoto, Direktur Distribution and Funding Jasmin, Direktur Risk Management Setiyo Wibowo, dan Direktur Institutional Banking Hakim Putratama.


Sedang susunan dewan komisaris perseroan tidak berubah sebagai berikut. Komisaris Utama/Independen Chandra M Hamzah, Wakil Komisaris Utama/Independen Iqbal Latanro, Komisaris Independen Ahdi Jumhari Luddin, Komisaris Independen Armand B Arief, Komisaris Indpenden Sentot A Sentausa, Komisaris Herry Trisaputra Zuna, Komisaris Mohamad Yusuf Permana, Komisaris Andin Hadiyanto, dan Komisaris Himawan Arief Sugoto. 


Lebih lanjut Nixon menuturkan, tahun ini, perseroanjuga telah menetapkan beberapa target kinerja keuangan antara lain kredit dan pembiayaan ditargetkan tumbuh 8-10 persen, Dana Pihak Ketiga (DPK) ditargetkan tumbuh 8-10 persen, laba bersih ditargetkan naik pada kisaran 8-10 persen, dan NPL gross diharap membaik pada kisaran 3,2-3,4 persen.


Adapun untuk mencapai target tersebut, perseroan telah menetapkan arah Kebijakan Umum yakni “Perluasan bisnis berbasis ekosistem perumahan” di antaranya dengan mengoptimalkan kontribusi pada program KPR Subsidi dan meningkatkan KPR Non Subsidi melalui kerja sama developer, agen properti, mengembangkan skema KPR menyasar generasi milenial. Kemudian, meningkatkan kredit high yield (KRING,KAR, KUR) beyond mortgage melalui cross selling kepada nasabah captive.


Selanjutya, fokus pada penghimpunan DPK Low Cost dengan meningkatkan CASA pada segmen Ritel dan Institusi serta membangun kapabilitas untuk peningkatan CASA pada segmen wholesale banking. Lalu, mengembangkan sumber pertumbuhan baru dengan mempercepat implementasi inisiatif digital banking dan digitalisasi proses secara masif yang mendukung pengembangan bisnis berbasis ekonomi perumahan.


Kemudian meningkatkan sumber fee berbasis layanan dan transaksional terutama pada bisnis wealth management, digital banking dan corporate. Dan terakhir, mempercepatpenyelesaian kredit macet dan melanjutkan inisiatif penjualan aset (asset sales) secara bulk.


“Kami berharap kebijakan umum perseroan 2023 bisasemuanya dilaksanakan, sehingga kinerja keuangan bisabertumbuh sesuai dengan target yang telah ditetapkan,” pungkas Nixon. (*)