Geber Bisnis Fiber Optic, Sarana Menara (TOWR) Siapkan Capex hingga Rp6 Triliun di 2024

EmitenNews.com -PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) terus berupaya mengebut kinerja dengan upaya pembangunan fiber optik yang ditargetkan rampung pada 2024, untuk menyokong rencana tersebut perseroan menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) lebih besar dari tahun ini.
Wakil Direktur Utama Sarana Menara Nusantara, Adam Ghifari mengatakan, jika dilihat dari tahun 2023 ini, capex perseroan sekitar Rp5-6 triliun. Sehingga tahun depan diperkirakan lebih dari itu.
"Untuk 2024 kami sedang menyusun rencana kerja anggaran, bagaimana kita mengeluarkan, pendapatan dan kami sudah siapkan," kata Adam dalam paparan Public Expose Live 2023 TOWR, Selasa (28/11/2023).
Gencarnya pembangunan aset fiber optik itu sejalan dengan serapan belanja modal alias capital expenditure (capex). Jika dicermati, alokasi capex untuk lini di luar menara semakin gemuk.
"Saya belum punya angkanya tapi secara umum kelihatannya capex masih akan tetap cukup signifikan dari pendapatan perusahaan," ungkap Adam.
TOWR menyerap capex sebesar Rp4,53 triliun hingga akhir kuartal III 2023. Sebesar 60% pengeluaran digunakan untuk akuisisi di segmen bisnis non menara.
"Karena kebutuhan relocation masih ada, untuk fiber masih banyak, walaupun saya gak ada angkanya kurang lebih seperti itu," kata Adam.
Selama periode 2016-2023, pertumbuhan revenue dari segmen tower tumbuh rata-rata 8% per tahun dan pertumbuhan non-tower mencapai rata-rata 53% dengan kontribusi terbesar datang dari bisnis Fiber To The Tower ( FTTT ). Saat ini Sarana Menara telah mengakumulasi lebih dari 196.000 kilometer fiber optic yang menghasilkan revenue untuk bisnis FTTT dan bisnis broadband.
Related News

Pefindo: Surat Utang Naik 48%, Nilainya Capai Rp90,9 T di Semester I

Wintermar (WINS) Ungkap Rampungkan Buyback 3,1 Juta Saham

Ramayana (RALS) Tahan 1,16 Juta Saham Hasil Buyback, Ini Sebabnya

Kimia Farma (KAEF) Rugi Rp842M di 2024, Utang Jangka Pendek Mengintai

Samindo (MYOH) Belum Lepas Saham TRJA, Kenapa?

BEI Sebut Proses Delisting Sritex (SRIL) Belum Final