Geber Ekspansi, ELPI Gelontor Dividen Rp100 Miliar

Armada kapal besutan Pelayaran Nasional Ekalya tengah bersandar sebelum membelah samudera. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari (ELPI) menebar dividen Rp100,06 miliar. Para investor akan mendapat jatah dividen Rp13,50 per lembar. Kebijakan itu, telah diputuskan dalam rapat umum pemegang saham tahunan dan luar biasa (RUPST dan LB) pada 24 April 2024.
Gelontoran dividen itu, melonjak 50,71 persen dari periode sebelumnya senilai Rp30,92 miliar atau Rp4,18 per saham. Seluruh sisa laba bersin setelah dikurangi pencadangan kas, dan pembagian dividen ditetapkan sebagai laba ditahan Perseroan. Kebijakan dividen itu, menegaskan posisi keuangan sehat, dan berkelanjutan.
Menunjukkan komitmen menjaga profitabilitas, dan guarantee investasi kepada investor. Dengan keputusan itu, rincian jadwal pembagian dividen perseroan menjadi sebagai berikut. Cum dividen pasar reguler dan negosiasi pada 5 Mei 2025. Ex dividen pasar reguler dan negosiasi pada 6 Mei 2025. Cum dividen pasar tunai pada 7 Mei 2025. Ex dividen pasar tunai pada 8 Mei 2025.
Daftar pemegang saham berhak dividen alias recording date pada 7 Mei 2025. Pembayaran dividen pada 28 Mei 2025. Tahun lalu, perseroan pendapatan Rp1,20 triliun, naik 11,73 persen dibanding capaian tahun sebelumnya Rp1,07 triliun. Tingkat utilisasi mencapai 97,33 persen. Lonjakan utilitas berkat offshore support vessel 106 armada, TUG & Barge (Entitas Anak-ENA) 5 Tugboats dan 5 Barges. Mother Vessel melalui anak usaha SLSA hanya 1 armada.
Perseroan juga sudah memiliki kontrak dengan Petronas Sabah, dan Petronas Sarawak selama 6 tahun. Mulai Mei 2025 untuk built vessel. Bahkan bakal ada project in middle east Abu Dhabi & Dubai. Untuk dalam negeri ada project 61 Vessel Kalimantan, dan 18 Vessel Papua. Saat ini, perseroan tengah menjajaki potensi Malaysia (Semenanjung), Brunei (Sabah dan Sarawak), Myanmar dan India di kawasan, lebih luas ke Timur Tengah ada Abu Dhabi Dubai, Saudi Arabia, Qatar dan Kuwait.
Bisnis melalui entitas usaha juga seperti ENA dan SLSA semula beroperasi di Kalimantan akan memperluas cakupan wilayah operasional di Sumatera. ENA mempunyai opportunity mendapat potensi kontrak dengan PLN khususnya pekerjaan PLTU wilayah Sumatera. Saat ini, ENA fokus pada angkutan komoditas bahan tambang memperluas cakupan kepada komoditas bahan galian C, dan ENA akan memaksimalkan potensi tender pembangunan infrastruktur di IKN.
Perseroan menyadari perkembangan bisnis bidang offshore, kemaritiman umumnya telah berkembang pesat, memerlukan kecepatan, dan ketepatan dalam pengambilan keputusan dalam daily operation. “Mengantisipasi itu, manajemen telah melakukan simplifikasi & fokus bidang usaha, dan sektor struktur group,” tutur Eka Taniputra, Direktur Utama ELPI.
Simplifikasi & fokus bidang usaha dimaksud, ELPI sebagai entitas induk, fokus pasar domestik untuk kapal-kapal jenis Crew Boat, Fifi Boat, Patrol Boat, dan lainnya untuk small marine. Entitas Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Offshore (ELPIO) ke depan dalam proses tender dengan pangsa pasar utama untuk pengoperasian Offshore Support Vessel jenis kapal Utilyt Vessel, LCT, AHT, AHTS dan PSV atau Big Marine dengan proyeksi kontrak untuk Overseas.
PT Samudra Luas Sejahtera Abadi (SLSA), merupakan entitas anak sebagai manifestasi atas diversifikasi diluar bidang Offshore Support Vessel. SLSA berfokus kepada Dry Bulk & Transshipment dimana dengan entitas anak PT ELPI Nusantara Armada untuk service transporter tug & barge. Saat ini ENA menjadi entitas anak dari SLSA dengan persamaan bidang usaha Dry Bulk.
Kazo Marine (M) Sdn Bhd, merupakan entitas anak berbasis di Malaysia sebagai interpretasi Perseroan di luar negeri dan representatif untuk menunjang pangsa pasar di Malaysia dan Brunei Darussalam. Kazo saat ini telah mengakuisisi NKA Energy Ventures Sdn Bhd, memperluas cakupan bisnis di sektor offshore shipping untuk pasar internasional, khususnya di kawasan Asia Tenggara dan Timur Tengah. ”Transformasi struktur korporat pada entitas anak dan afiliasi kami tujukan sebagai langkah strategis untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang, meningkatkan daya saing global, serta menciptakan value creation berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan,” ungkap Eka.
Sebagai bagian dari strategi ekspansi dan penguatan kapabilitas operasional, perseroan telah mengalokasikan capital expenditure senilai Rp1 triliun. Dana itu, untuk pengembangan bisnis melalui penambahan armada baru. Investasi fokus pengadaan berbagai jenis kapal guna mendukung kebutuhan proyek jangka panjang (long-term contracts), dan potential contract yang saat ini menjadi opportunity perseroan baik dalam maupun luar negeri.
Rencana pengembangan armada meliputi 1 hingga 3 Fast Crew Boat (FCB), 1 unit Multicat, kapal multifungsi untuk mendukung operasi lepas pantai dan logistik pelabuhan. 6 hingga 7 Offshore Support Vessel (OSV), untuk memperkuat layanan di sektor minyak dan gas lepas pantai dan 5 unit Tug & Barge, guna memperluas kapasitas pengangkutan muatan curah dan proyek infrastruktur.
Langkah ini mencerminkan komitmen Perseroan dalam membangun armada modern, efisien, dan mendukung pertumbuhan berkelanjutan melalui peningkatan kapasitas dan kualitas layanan. Dalam memperkuat posisi pasar domesti,k dan memperluas cakupan bisnis secara global, perseroan telah mengelola sejumlah proyek eksisting berbagai wilayah strategis Indonesia. Antara lain Batam-Natuna, Harbor Energy-Natuna, ENI, Balikpapan, PHM, Sulawesi, dan Papua.
Selain proyek domestik terus berkembang, perseroan juga tengah mempersiapkan diri untuk mengamankan kontrak potensial dan memperluas jaringan usaha ke ranah internasional. Ekspansi ini mencakup wilayah: Malaysia (Semenanjung), Brunei (Sabah & Sarawak), Myanmar dan India. Sebagai bagian dari strategi perluasan pasar global, Perseroan juga akan melakukan ekspansi ke kawasan Middle East yaitu ke Abu Dhabi, Saudi arabia, Qatar dan Kuwait.
Langkah ekspansi ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang Perseroan untuk memperluas jejak operasional secara global, meningkatkan diversifikasi pasar, serta memperkuat posisi sebagai pemain utama dalam industri pelayaran dan layanan offshore. Langkah itu, menunjukkan kesiapan dan adaptabilitas entitas anak dalam menangkap peluang pasar baru, serta memperkuat kontribusi terhadap pembangunan nasional dan ketahanan energi.
Pada kesempatan sama, Wawan Heri Purnomo, Corporate Secretary ELPI menambahkan, perseroan mencanangkan reduction emissions akan dicapai melalui converter Low Emission (Kapal diatas 15 Tahun), Launch Near Zero Emission Vesel Prototype dan Reduce Onshore Emissions Scope 2 (Non Kapal). Dengan output Roadmap in 2030 sebesar terdapat prosentase penurunan Converter to Low Emission Technology dan adanya Reduce Onshore Emission.
Dalam pengurangan Reduction Emission, perseroan memiliki Project Diesel Dual Fuel yaitu program menggunakan mesin diesel dengan berbahan bakar ganda sehingga kapal dapat bekerja dengan bahan bakar gas (LNG) dan diesel secara bersamaan. Hasil dari konversi Kapal menggunakan dual fuel adalah kapal mampu melakukan penghematan energi antara 80-86 persen, dan mengurangi biaya operasional.
Related News

Dividen Rp 350,34 Miliar, Garudafood Siapkan Capex Rp 1 Triliun

Teladan (TLDN) Obral Dividen Rp401,34 Miliar, Ikuti Jadwalnya

Dirut LOPI Kembali Borong Saham di FCA, Ada Bocoran?

Private Placement Tuntas! Golden Eagle (SMMT) Raup Dana Rp220M

Telisik! Jadwal Pembagian Dividen KEJU Rp73,1M

Grup Astra (ASGR) Minta Restu Tambah Bisnis Baru