Gelontorkan Rp800 Miliar, Anak Usaha Astra International (ASII) Tambah Lajur di Tol Cipali

EmitenNews.com—PT ASTRA Infra Toll Road Cikopo-Palimanan (Astra Tol Cipali), Entitas bisnis dari PT Astra International Tbk (ASII) berencana akan terus meningkatkan layanan dengan menambahkan lajur di tol Cipali.
Presiden Direktur Astra Tol Cipali, Firdaus Azis mengatakan bahwa saat ini penambahan lajur ketiga yang sudah dilakukan yaitu di KM72 hingga KM87. Selain itu juga telah dilakukan pelebaran jalan di depan rest area pada KM86, KM102 dan KM130.
Dijelaskan bahwa penambahan lajur di ruas tol yang dikelolanya saat ini membutuhkan investasi yang cukup besar. Untuk penambahan lajur yang sudah dilakukan sekitar Rp800 miliar telah digelontorkan.
"Total tahun ini Rp800 miliar, sumber dana dari internal dan dana operasi kita sendiri. Padahal belum ada kewajiban kita melakukan penambahan lajur tapi demi tingkatkan layanan kami lakukan itu, paling enggak untuk mengurangi kepadatan di tol," ulas Firdaus dalam keterangannya, Jumat (14/4).
Ditegaskan kedepan perseroan komitmen untuk terus melakukan penambahan lajur di ruas tol yang dikelolanya. Namun secara rinci terkait rencana ini, manajemen akan berkomunikasi dengan para pemegang saham. Dipastikan bahwa penambahan lajur tidak bisa dilakukan sekaligus sepanjang 116 Km karena besarnya kebutuhan investasi yang harus dikeluarkan. Oleh sebab itu rencana penambahan lajur ini akan dilakukan secara bertahap.
"Kita harus sesuaikan dengan ketersediaan dana sebab kita kalau langsung nambah lajur sepanjang 116 km itu berapa dana yang dibutuhkan, bisa triliunan. (Penambahan lajur) 17 km aja dana yang dibutuhkan mencapai sekitar Rp800 miliar," lanjut Firdaus.
Related News

Lantik 6 Pejabat, Menteri PU: Jaga Kredibilitas dan Integritas

Kekuatan Penuh Dikerahkan untuk Temukan Korban KPM Tunu Pratama

Kementerian ATR/BPN: Tak Boleh Ada Privatisasi Pulau di Indonesia

Indonesia Tingkatkan Impor LPG Dari AS, Kurangi Asal Timur Tengah

Kasus Importasi Gula Tom Lembong, Hotman Ungkap Hasil Rakortas

Negosiasi Tarif, RI Bakal Impor Energi Rp250 Triliun dari Amerika