Bey memastikan kondisi mereka aman dan terpenuhi segala kebutuhan logistiknya. Pada kesempatan itu Bey menyerahkan bantuan secara simbolis, berupa dana kebencanaan, makanan, dan obat-obatan kepada Penjabat Bupati Sumedang Herman Suryatman. Ia berjanji akan terus memantau, seraya berharap masyarakat mematuhi petunjuk petugas di lapangan.

 

Hasil analisa Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM), gempa bumi ini diperkirakan akibat aktivitas sesar aktif Cileunyi - Tanjungsari. Itu  disimpulkan berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi dan kedalaman dari data BMKG.

 

Data Badan Geologi menunjukkan, Sesar Cileunyi - Tanjungsari, sesar mendatar mengiri, yang sebarannya mulai dari selatan Desa Tanjungsari menerus ke timur laut hingga lembah Sungai Cipeles, dan nilai laju geser berkisar antara 0,19 - 0,48 mm/tahun.

 

Wilayah Kabupaten Sumedang pernah mengalami gempa bumi yang merusak pada tahun 1972. Pada 2010, gempa bumi juga melanda wilayah itu, yang menimbulkan kecemasan bagi penduduk di daerah Tanjungsari, Kabupaten Sumedang. Pada 2022 juga tercatat gempa bumi dengan magnitudo (M2,7) pada kedalaman 16 km. ***