Gerak Taktis, BPJS Ketenagakerjaan Kelapa Gading Evaluasi Kinerja PLKK
EmitenNews.com - Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Jakarta Kelapa Gading menggelar kegiatan monitoring, dan evaluasi Pusat Layanan Kecelakaan Kerja (PLKK). Kegiatan tersebut guna meningkatkan layanan terbaik kepada peserta mengalami kecelakaan kerja.
”Pada kegiatan ini kami bahas bersama mengenai peningkatan jumlah klaim kecelakaan kerja di masing-masing rumah sakit dibandingkan dengan jumlah klaim tahun kemarin. Kemudian dibahas pula evaluasi dan kendala-kendala yang ada dari mulai menerima pasien sampai dengan melakukan tagihan klaim,” ungkap Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Jakarta Kelapa Gading Ivan Sahat H Pandjaitan.
Ivan mengatakan, PLKK merupakan mita BPJS Ketenagakerjaan untuk pemulihan peserta yang mengalami kecelakaan kerja. Di PLKK tersebut peserta tinggal menjalani perawatan sampai sembuh tanpa dipungut biaya sepeserpun. ”Karena seluruh biaya kebutuhan medis peserta sudah menjadi tanggungan BPJS Ketenagakerjaan,” kata Ivan.
Hadir dalam kegiatan tersebut mulai direktur, HRD, serta bagian penagihan dan admin IGD dari 10 rumah sakit, dua puskesmas kecamatan, dua klinik dan satu PPKD. Menurut Ivan, dalam kegiatan itu pihaknya menyampaikan pula materi mengenai perlindungan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan untuk siswa magang atau siswa kerja praktek yang ada di RS. ”Bahwa mereka juga berhak dan wajib dilindungi melalui program BPJS Ketenagakerjaan,” ungkap Ivan.
”Acara monitoring dan evaluasi PLKK terlaksana dengan baik terlihat dari total peserta yang hadir sejumlah 56 peserta dari total peserta yang diundang sejumlah 57 peserta. Jumlah klaim JKK tahun 2023 meningkat dari tahun sebelumnya,” ujar Ivan. Menurutnya, kegiatan serupa rencananya akan dilaksanakan kembali tahun berikutnya dengan ditambahkan pembinaan secara khusus pada masing-masing PLKK. (*)
Related News
Jelang Tutup Tahun, DJP Rilis Sudah 11 Juta WP Aktivasi Coretax
Harga Emas Antam Hari ini Tetap di Rp2.501.000 per Gram
Ekonom: Perlu Evaluasi Ulang Kebijakan Sebelum Implementasi B50
Menteri Rosan Ungkap, Realisasi Investasi 2025 Tembus Rp1.905 Triliun
BI Rate 2025 vs 2024, Bagaimana Arah Kebijakan Bank Indonesia di 2026?
Wamenkeu: APBN di Daerah Harus Berorientasi pada Dampak dan Manfaat





