EmitenNews.com - Gojek, platform on-demand terkemuka di Asia Tenggara, mengumumkan kolaborasi dengan PT Kereta Commuter Indonesia (PT KCI) untuk mengembangkan solusi perjalanan terintegrasi pertama di dunia. Kolaborasi strategis ini merupakan perwujudan dari visi kedua perusahaan mempermudah penggunaan transportasi publik.
Dalam kolaborasi ini Gojek dan PT KCI akan mengembangkan fitur di dalam GoTransit yang memungkinkan pengguna memesan layanan transportasi Gojek (GoRide dan GoCar) ke dan dari stasiun komuter sekaligus tiket kereta komuter langsung dari aplikasi Gojek hanya dalam satu kali bundle pembelian.
Integrasi ini ditargetkan dapat dinikmati oleh pengguna pada awal tahun 2022. Nantinya pengguna dapat melakukan pembayaran dengan menggunakan GoPay, atau opsi lain seperti LinkAja.
Dengan kolaborasi ini, GoTransit dapat memberikan layanan dan perencanaan perjalanan yang lebih efisien lagi karena memungkinkan pengguna untuk memantau perjalanan melalui rekomendasi rute terintegrasi, membandingkan harga moda transportasi publik sesuai kebutuhan, memilih rute perjalanan paling efisien, memberikan estimasi waktu total perjalanan, serta jadwal operasional transportasi publik.
Kevin Aluwi, Co-Founder dan CEO Gojek mengatakan kolaborasi dengan PT KCI ini merupakan langkah awal kami untuk bisa menghubungkan transportasi publik (middle mile) ke dalam ekosistem Gojek.
"Berdasarkan data internal kami sebagian besar pelanggan memanfaatkan layanan GoRide dan GoCar sebagai sarana penghubung awal dan akhir perjalanan (first-mile-last-mile) untuk menuju dan dari stasiun kereta api komuter di Jabodetabek. Hal ini menunjukkan kehadiran layanan GoRide dan GoCar telah menjadi bagian penting yang melengkapi transportasi publik guna memenuhi kebutuhan mobilitas masyarakat di wilayah urban seperti Jabodetabek," katanya.
Data internal Gojek yang menyatakan, 1 dari 2 pelanggan Gojek aktif menggunakan layanan Gojek dari atau menuju hub transportasi. Sebelas lokasi stasiun KRL Commuter Line dan Kereta Jarak Jauh menjadi titik berangkat dan tujuan yang paling sering dipesan pengguna layanan GoRide di Jabodetabek. Lebih tinggi dibanding lokasi lain, seperti pusat perbelanjaan, restaurant, ataupun toko.
"Kolaborasi strategis dengan PT KCI ini merupakan solusi jitu untuk semakin memudahkan masyarakat bepergian dan akan terintegrasi secepatnya di fitur GoTransit," lanjut Kevin.
Sejalan dengan Gojek, PT KCI terus mendorong integrasi antarmoda transportasi publik untuk meningkatkan kenyamanan pengguna transportasi publik. Termasuk kemudahan masyarakat berpindah antar moda.
Direktur Utama PT Kereta Commuter Indonesia, Roppiq Lutzfi Azhar, mengatakan kolaborasi bersama Gojek ini sejalan dengan fokus KCI untuk memudahkan masyarakat menjangkau stasiun kereta. Layanan GoRide dan GoCar menjawab tantangan terkait simpul-simpul transportasi publik yang kadang masih sulit untuk dijangkau masyarakat.
"Kerja sama strategis ini merupakan upaya bersama untuk memaksimalkan integrasi antarmoda sehingga para pengguna dapat melakukan perjalanan dengan mudah, tuntas dengan minim kendaraan pribadi. Hal ini sejalan dengan fokus kami untuk meningkatkan minat masyarakat urban menggunakan transportasi publik," kata Roppiq.
Dengan 70% lebih Milenials yang saat ini bergabung dengan KAI Commuter, kerja sama dengan Gojek melalui layanan GoTransit dharapkan dapat membuahkan inovasi dalam pelayanan masyarakat khususnya pengguna Commuterline.
"Kami mengapresiasi kerja sama ini, selain memudahkan akses layanan, kolaborasi ini juga bisa menularkan penggunaan teknologi terkini dalam pengembangan layanan transportasi publik ke depan," lanjut Roppiq.
Sejak 2020, Gojek juga telah bekerja sama bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Kementerian BUMN RI dan Kementerian Perhubungan RI untuk mengintegrasikan empat stasiun terpadu di DKI Jakarta, dengan menghadirkan layanan GoRide Instan di Stasiun Juanda, Stasiun Sudirman, Stasiun Tanah Abang, dan Stasiun Pasar Senen. Selain itu, Gojek juga menghadirkan titik jemput di 27 stasiun yang tersebar di Jabodetabek(fj)
Related News
ASDP Siap Layani Mobilitas Masyarakat Selama Nataru 2024/2025
Dampak QRIS Kena PPN 12 Persen Perlu Dikaji
Satgas Nataru Pertamina, Elnusa Petrofin Pastikan Ketersediaan Energi
Kemenhub Antisipasi Lonjakan Penumpang dan Cuaca Ekstrem Saat Nataru
Pemerintah Pastikan Listrik, LPG, dan BBM untuk Nataru Aman
Industri Otomotif Produksi 1,09 Juta Kendaraan Hingga November