EmitenNews.com - PT Golden Westindo Artajaya Tbk (GWAA) akan menggelar Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) menawarkan sebanyak 685.714.300 lembar saham, atau 30% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO, pada nilai nominal Rp25 per saham.

GWAA memasang harga penawaran Rp100 hingga Rp120 per saham. Sehingga Jumlah penawaran umum perdana saham ini adalah sebesar Rp82,29 miliar.

Sedangkan dana hasil IPO akan digunakan untuk belanja modal, termasuk pembelian lahan, pembangunan, dan pembelian peralatan untuk Artemia Hatching Facility. Selain itu, dana akan dialokasikan untuk modal kerja dan investasi pada PT Kyorin Group Indonesia.

Eric Limanto, Direktur GWAA menyatakan bahwa pada 31 Maret 2024, PT Golden Westindo Artajaya Tbk terus menunjukkan pertumbuhan yang signifikan bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Pendapatan usaha dan laba periode berjalan Perseroan masing-masing mencapai Rp25,06 miliar dan Rp3,85 miliar, meningkat sebesar 9,30% untuk pendapatan usaha dan 59,40% untuk laba periode berjalan. Peningkatan ini terutama berasal dari segmen Aquatic yang menunjukkan performa yang kuat.

Dengan pangsa pasar sebesar 30% di Indonesia, PT Golden Westindo Artajaya Tbk dikenal akan kualitas produk dan layanan unggulnya. Kemitraan strategis dengan pemasok internasional seperti Great Salt Lake Artemia (Amerika Serikat), Bern Aqua NV (Belgia), Kyorin Co. Ltd. (Jepang), dan Eheim GmbH & Co. KG (Jerman) telah memperkuat posisi perusahaan di industri ini selama 30 tahun terakhir, jelas Eric dalam paparan kinerja Rabu (11/9).

Sementara itu Mukti Wibowo Kamihadi, Deputi Director PT Shinhan Sekuritas Indonesia yang bertindak sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek, menyampaikan bahwa masa book building akan berlangsung pada 10-18 September 2024. Pernyataan efektif dari OJK diharapkan keluar pada 25 September 2024, dengan masa penawaran umum pada 27 September hingga 1 Oktober 2024.

Saat ini, Perseroan memiliki gudang penyimpanan persediaan di Tangerang, Banten, dengan luas 6.464 m² dan kapasitas penyimpanan sebesar 1.760 ton. Pabrik produksi pakan beku ikan hias yang dioperasikan oleh entitas anak, PT Kyorin Group Indonesia, berlokasi di Dayeuhkolot, Bandung, Jawa Barat, dengan kapasitas produksi mencapai 250 ton per tahun.

Sebagai bagian dari strategi ekspansi, Karolina Leo, Direktur PT Golden Westindo Artajaya Tbk, menyatakan bahwa Perseroan berencana untuk mendirikan dua fasilitas hatchery Artemia dengan total investasi sekitar 40,5% dari dana hasil IPO. Fasilitas ini nantinya akan memproduksi pakan pembenihan alami siap pakai (ready-to-use) dalam bentuk ‘nauplii’, sebagai inovasi produk untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan industri.

GWAA Pada 31 Desember 2023, Perseroan mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp98,53 miliar dan laba periode berjalan sebesar Rp16,14 miliar. Dengan angka tersebut, Perseroan meraih nilai Net Profit Margin (NPM) sebesar 16,38%, lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 10,18%. Peningkatan ini didorong oleh pengelolaan biaya yang efektif, mencakup beban pokok pendapatan dan beban usaha. Selain itu, rasio keuangan Perseroan lainnya juga menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, dengan Return on Equity (ROE) mencapai 20,37% dan Return on Asset (ROA) sebesar 14,73% pada tahun 2023.