EmitenNews.com - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) berhasil menekan rugi bersih secara signifikan hingga 82,0% menjadi Rp996,98 miliar pada periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2025, dibandingkan rugi Rp4,54 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Perbaikan kinerja tersebut seiring dengan meningkatnya pendapatan bersih sebesar 14,0% menjadi Rp13,30 triliun dari Rp11,66 triliun per September 2024.

Dalam laporan keuangannya yang dirilis tanpa audit, manajemen GOTO mencatat penurunan tajam pada sejumlah pos beban. Beban umum dan administrasi turun 15,2% menjadi Rp2,84 triliun dari Rp3,35 triliun, sementara beban penyusutan dan amortisasi berkurang 9,0% menjadi Rp552,10 miliar.

Selain itu, beban penjualan dan pemasaran relatif stabil di Rp2,20 triliun, dan beban pengembangan produk meningkat menjadi Rp1,57 triliun dari Rp1,32 triliun, sejalan dengan ekspansi layanan digital dan teknologi GOTO.

Kombinasi efisiensi dan pertumbuhan pendapatan membuat rugi usaha GOTO turun drastis menjadi Rp222,37 miliar, dibandingkan Rp2,05 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Dari sisi posisi keuangan, total aset GOTO per akhir September 2025 tercatat Rp42,11 triliun, turun tipis 2,5% dibandingkan Rp43,21 triliun pada akhir 2024. Penurunan terutama disebabkan oleh penurunan kas dan setara kas menjadi Rp17,65 triliun dari Rp19,18 triliun.

Sementara itu, total liabilitas naik tipis 1,6% menjadi Rp13,01 triliun, dan ekuitas menurun menjadi Rp29,10 triliun dari Rp30,40 triliun per Desember 2024.

Rugi per saham dasar dan dilusian ikut membaik menjadi Rp0,73 per saham, dari Rp4 per saham pada periode yang sama tahun sebelumnya.

“Kami mencatat kemajuan signifikan menuju pertumbuhan berkelanjutan. Momentum efisiensi ini menunjukkan kemampuan kami dalam menciptakan nilai jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan,” ujar Patrick dalam keterangan resmi, Rabu (29/10).

Sepanjang kuartal III 2025, pendapatan bersih GOTO tumbuh 21% year-on-year menjadi Rp4,7 triliun, sementara EBITDA yang disesuaikan melonjak 239% menjadi Rp516 miliar. Grup juga mencatat EBITDA positif selama empat kuartal berturut-turut, dengan nilai Rp369 miliar.

Unit bisnis Financial Technology membukukan EBITDA yang disesuaikan Rp136 miliar, naik Rp201 miliar secara tahunan, sementara On-Demand Services mencatatkan pertumbuhan EBITDA 115% menjadi Rp336 miliar. Selain itu, GTV inti Grup naik 43% menjadi Rp102,8 triliun dan arus kas bebas positif Rp247 miliar.

Direktur Keuangan Simon Ho menambahkan, peningkatan efisiensi dan pengendalian biaya menjadi faktor utama di balik perbaikan rugi bersih.

“Kami terus fokus pada profitabilitas yang berkelanjutan melalui pertumbuhan pendapatan dan manajemen biaya yang disiplin,” jelas Simon.

Pada perdagangan Rabu (29/10), saham GOTO ditutup naik sejengkal yakni 1 poin atau 1,82% ke level Rp56 perak per lembar saham.