EmitenNews.com - Emiten grup Bakrie PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) tengah mencari fasilitas pinjaman untuk mendanai pembangunan tambang bawah tanah di Palu, Sulawesi Tengah.

Dalam keterangan resmi yang dikutip Senin (2/12), Direktur Keuangan BRMS, Charles Gobel, menyatakan bahwa pendanaan ini akan dimanfaatkan pada 2027. 

"Kami berharap dapat memproses bijih dengan kandungan emas yang lebih tinggi dari tambang bawah tanah kami di Palu pada akhir 2027," ujar Charles.
Melalui anak usahanya, PT Citra Palu Minerals (CPM), BRMS memiliki konsesi seluas 85.180 hektare di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan. Wilayah ini mencakup beberapa blok, antara lain Paboya, Winehi, Roto, Anggasan, dan Muotong.

Saat ini, BRMS mengoperasikan dua fasilitas pengolahan emas berbasis teknologi carbon in leach (CIL). Pabrik pertama, dengan kapasitas 500 ton per hari, mulai beroperasi sejak kuartal I 2020, sedangkan pabrik kedua dengan kapasitas 4.000 ton per hari beroperasi sejak awal 2023. Pabrik ketiga direncanakan selesai pada kuartal III 2024, dengan kapasitas produksi 4.000 ton per hari.


BRMS mencatat pertumbuhan pendapatan yang signifikan, naik 231% menjadi US$108,47 juta pada kuartal III 2024, dibandingkan US$32,74 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya. Laba bersih juga meningkat 54% menjadi US$16,43 juta dari US$10,64 juta pada periode yang sama di 2023.

Langkah BRMS untuk menambah kapasitas dan mengeksplorasi tambang bawah tanah menunjukkan komitmen perseroan dalam meningkatkan produksi dan pendapatan secara berkelanjutan.