EmitenNews.com - PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) mengumumkan rencana penerbitan Efek Bersifat Utang Dan Sukuk (EBUS) yakni, Obligasi IV BSD senilai maksimal Rp2 triliun dan Sukuk Ijarah I senilai maksimal Rp1 triliun. Aksi korporasi ini dilakukan untuk mendukung pengembangan infrastruktur BSD City Tahap III seluas 2.450 hektare, serta memperkuat modal kerja perseroan.

Pada tahap pertama, BSDE menargetkan penghimpunan dana Rp1 triliun, terdiri dari Rp500 miliar obligasi dan Rp500 miliar sukuk. Instrumen ini telah memperoleh peringkat idAA (obligasi) dan idAA Syariah (sukuk) dari Pefindo. Book building berakhir 4 September 2025 dan mendapat respons positif dari investor. 

Pencatatan obligasi dijadwalkan 24 September 2025, dengan indikasi tingkat imbal hasil Seri A (3 tahun): 6,00%–6,75%; Seri B (5 tahun): 6,25%–7,00%; Seri C (7 tahun): 6,75%–7,50%.

Direktur BSDE Hermawan Wijaya mengatakan penerbitan obligasi dan sukuk akan memperkuat struktur keuangan perusahaan, “Dengan rasio DER yang rendah, BSDE memiliki fleksibilitas lebih besar untuk melakukan ekspansi sekaligus memastikan keberlanjutan proyek strategis.”

Pada semester I/2025, BSDE membukukan pendapatan usaha Rp6,39 triliun, naik dari periode sebelumnya, dengan 86,81% kontribusi berasal dari penjualan unit rumah, tanah, dan strata title. 

Laba bersih konsolidasian tercatat Rp1,29 triliun. Hingga medio 2025, Juni lalu BSDE memiliki cadangan lahan lebih dari 4.380 hektare senilai Rp17,55 triliun, dengan porsi terbesar berada di BSD City.

Sentimen penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia disebut manajemen sebagai penyambung lidah juga katalis positif sektor properti yang dibawanya. 

“Bagi BSDE, suku bunga yang lebih rendah memberikan peluang signifikan untuk mempercepat penjualan proyek kami,” kata Hermawan. 

Ia menegaskan turunnya suku bunga KPR akan meningkatkan keterjangkauan bagi konsumen, khususnya pembeli rumah pertama, sehingga memperkuat permintaan residensial di kawasan BSD City.

Per akhir Juni 2025, total liabilitas BSDE turun Rp2,80 triliun menjadi Rp25,90 triliun dibandingkan Desember 2024. Rasio DER membaik ke level 0,25x, dengan kas dan setara kas Rp8,80 triliun serta total aset Rp76,64 triliun.

BSDE saat ini tercatat sebagai salah satu emiten properti terbesar di Bursa Efek Indonesia dengan kapitalisasi pasar Rp22,97 triliun per 31 Agustus 2025.