EmitenNews.com - Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menyampaikan kebangkitan UMKM dapat diwujudkan melalui 3 (tiga) kata kunci, yaitu konsisten, inovasi dan sinergi (KIS). Hal itu dikemukakannya pada pembukaan Pameran Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2023 di Jakarta, Kamis (27/7).


Pertama, konsisten dalam berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas dan nilai tambah produk sehingga dapat meningkatkan daya saing UMKM. Kedua, mendorong inovasi agar UMKM dapat menghadapi perkembangan digitalisasi dan tren pasar.


"Kebangkitan UMKM perlu didukung pula oleh transformasi UMKM yang semakin inovatif, kreatif, dan adaptif sehingga dapat memperluas akses pasar dan jaringan rantai pasok, serta meningkatkan akses pembiayaan," papar Perry.


Ketiga, sinergi sebagai elemen penting dalam menciptakan kebijakan dan program yang lebih efektif dan efisien antara Kementerian/Lembaga untuk mendorong perluasan pasar bagi produk-produk UMKM Indonesia, memperkuat sisi penawaran dalam rangka meningkatkan kualitas dan daya saing produk UMKM, dan memperkuat sisi permintaan dalam rangka mendorong semangat bangga, cinta, dan beli produk dalam negeri.


Pentingnya kolaborasi dalam mendorong kebangkitan UMKM ini menjadi inspirasi dari penyelenggaraan Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2023 yang kemarin dibuka Ibu Wapres yang juga Ketua Umum Dewan Kerajinan Nasional, Wury Ma'ruf Amin.


KKI 2023 mengedepankan lima aspek utama untuk memperkuat pengembangan UMKM nasional. Pertama stronger collaboration untuk mendorong UMKM berkolaborasi meningkatkan inovasi dan nilai tambah dan sebagai bagian dari Gerakan Bangga Buatan Indonesia (GBBI) dan Gerakan Bangga Berwisata di Indonesia (GBWI) serta mendukung pilar inklusi keuangan pada keketuaan Indonesia ASEAN 2023.


Kedua, penguatan transaksi business to business dengan menghadirkan potential buyer/agregator ekspor dan menampilkan berbagai produk UMKM premium siap ekspor. Ketiga, pameran 45 varian kopi unggulan Nusantara dan pendampingan secara end to end.


Keempat, scale up wastra dan produk turunan untuk meningkatkan nilai tambah produk UMKM khususnya wastra dan kriya dengan kualitas premium siap ekspor. Kelima, inovasi dan aktivasi UMKM hijau untuk mendorong pengembangan produk UMKM yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.(*)