Gunakan Dana IPO, Hassana Boga (NAYZ) Akan Bangun Pabrik Baru Rp34,12 Miliar
EmitenNews.com -PT Hassana Boga Sejahtera Tbk. (NAYZ) berencana melakukan untuk pelunasan pembelian tanah, pembangunan pabrik, serta pembelian mesin dan peralatan pabrik.
Bambang Setiadji Corporate Secretary NAYZ dalam keterangan tertulisnya Kamis (7/12) menuturkan bahwa NAYZ akan melakukan pelunasan pembelian tanah, pembangunan pabrik, serta pembelian mesin dan peralatan pabrik yang berlokasi di Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dengan total sebesar Rp34,12 miliar atau setara dengan 66,91% dari dana bersih hasil IPO, yaitu sebesar Rp51 miliar.
Lebih lanjut Bambang memaparkan rincian nilai transaksi ini adalah sebesar Rp4,21 miliar akan digunakan Perseroan untuk belanja modal berupa pelunasan pembelian tanah yang berlokasi di Kelurahan Curug, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat yang akan digunakan untuk pembangunan pabrik.
Selanjutnya sebesar Rp21,04 miliar akan digunakan untuk pembangunan pabrik yang berlokasi di Gunung Sindur , Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang direncanakan akan dilakukan pada bulan Desember 2023.
Adapun sebesar Rp8,86 miliar akan digunakan untuk pembelian mesin dan peralatan pabrik yang akan dimulai pada bulan Januari 2025 dan mengacu pada POJK 17/2020 dimana transaksi material sama atau melebihi 20% dari nilai ekuitas maka harus menggunakan Penilai untuk menentukan nilai wajar dari objek transaksi material dan apabila transaksi material melebihi 50% dari nilai ekuitas maka terlebih dahulu harus memperoleh persetujuan RUPS.
Sebagai informasi, NAYZ melakukan pembelian tanah dari Hansen Sabar Hasiholan Malau, Hariara Christian Malau, Maria Marty Marietta Malau, Gorga Green Gersom II Malau, Christie Claudia Hasiani Malau selaku segenap ahli waris yang sah dan saat ini telah memiliki perjanjian kontrak dengan PT Dwi Eka Cipta Kreasi dengan No. 75/JKT/SPK-KP/XII/23 tanggal 5 Desember 2023.
Perseroan telah memiliki penawaran dari beberapa vendor untuk pembelian seluruh mesin dan peralatan pabrik. Hal ini dikarenakan tidak terdapat satu vendor yang dapat menyediakan seluruh mesin dan peralatan pabrik yang dibutuhkan. Oleh karena itu, kesepakatan jual beli akan dibuat pada saat pembelian dilaksanakan. Pembelian seluruh mesin dan peralatan pabrik dilakukan setelah pembangunan pabrik atau mulai Kuartal I 2023.
"Pembelian aset ini dilakukan dengan pertimbangan akan dibangunya pabrik yang terintegrasi dalam satu lokasi. Dengan dibangunnya pabrik baru maka operasional Perseroan menjadi lebih efisien termasuk mengurangi biaya sewa dan akan menambah kapasitas produksi yang signifikan,"tuturnya.
Hal ini selaras dengan rencana perusahaan dalam melakukan ekspansi pasar ke seluruh Indonesia. Berdasarkan pertimbangan bisnis yang dilakukan manajemen, Perseroan telah melakukan IPO dan berencana untuk menggunakan dana sebesar Rp34,12 miliar untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Saat ini Perseroan menjalankan 1 pabrik makanan bayi yang berlokasi di Tangerang dengan menyewa tempat yang terletak di kawasan pergudangan Taman Tekno, terdiri dari 3 (tiga) bangunan yang berbeda, sehingga dengan tempat yang terpisah, proses produksi menjadi tidak efisien. Proses produksi harus dilakukan dengan perpindahan bahan baku dari gudang ke area produksi yang berbeda lokasi, begitu juga saat produk jadi sudah selesai, harus dipindahkan ke gudang barang jadi yang berbeda, sehingga menyebabkan operasional perusahaan menjadi tidak efisien
Bambang menambahkan rencana transaksi ini diharapkan dapat memperbaiki struktur permodalan dan menunjang kinerja NAYZ serta merupakan transaksi material sesuai regulasi OJK dalam POJK 17/2020.
Related News
Timah (TINS) Paparkan Kinerja Kuartal III 2024, Ini Detailnya
RMK Energy (RMKE) Tingkatkan Volume Jasa dan Penjualan Batu Bara
Golden Eagle (SMMT) Targetkan Penjualan Rp561,3M Tahun Ini
BEI Buka Gembok Saham KLIN Setelah Tiga Pekan Kena Suspensi
Entitas Lautan Luas (LTLS) Raih Fasilitasi Pembiayaan Rp40M
SGER Amankan Lagi Kontrak Pasok Batu Bara ke Vietnam Rp705M