Hadapi Dinamika Global, KISI AM Sodorkan Sejumlah Produk Unggulan
Mustofa, Direktur Utama KISI Asset Management (kanan) didampingi Direktur KISI Asset Management Arfan Fasri Karniody. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - KISI Asset Management (AM) memproklamirkan sejumlah produk unggulan. Yaitu, KISI Money Market Fund, KISI Fixed Income Fund & KISI Fixed Income Fund Plus. Selain itu, juga berencana menerbitkan produk baru yaitu Reksa Dana Global Sharia.
"Kami berkomitmen memberi pandangan mendalam, dan terpercaya kepada para pemangku kepentingan bagaimana menghadapi tantangan, dan memanfaatkan peluang pasar terus berubah,” tutur Mustofa, Direktur Utama KISI Asset Management.
Penerbitan produk itu, dilatari KISI Asset Management ingin menyediakan produk investasi bagi investor yang menginginkan eksposur saham-saham teknologi dunia khususnya bidang AI, Semiconductor, dan EV. Reksa dana itu, akan diinvestasikan dalam portofolio mencakup nama-nama terkenal secara global bidang teknologi seperti Tesla, Nvidia, Google, dan Apple.
”Kami percaya perusahaan-perusahaan teknologi ini akan tumbuh dengan baik untuk jangka panjang. Selain diharap bisa memberi potensi tingkat pertumbuhan tinggi, juga menawarkan diversifikasi investasi lebih luas dengan investasi berbagai negara, dan sektor,” imbuh Mustofa.
Produk itu, cocok untuk investor dengan time horizon jangka panjang mencari keseimbangan antara keuntungan, dan kepatuhan terhadap prinsip syariah. Di sisi lain, saham sektor properti berpotensi berkinerja positif seiring perkiraan pemangkasan suku bunga acuan oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed.
Konsensus memperkirakan probabilitas The Fed akan menurunkan tingkat suku bunga acuan pada September 2024 mendatang makin tinggi. Itu seiring dengan data inflasi AS makin mendekati target The Fed sebesar plus minus 2 persen. ”Fed interest rate-cut membuka ruang properti. Bank Indonesia (BI) tidak serta-merta cut suku bunga, tetapi kemungkinan untuk kenaikan udah hampir kecil sekali,” tegas Direktur KISI Asset Management Arfan Fasri Karniody.
Kedua, sektor perbankan berpotensi akan berkinerja positif seiring perkiraan pemangkasan suku bunga acuan oleh The Fed. “Perbankan itu, dengan penurunan suku bunga akan lebih bisa memberi pinjaman dengan bunga lebih rendah. Artinya, beban peminjam lebih rendah, jadi, peminjam tidak perlu membayar bunga lebih tinggi, kemungkinan bisa membayar tidak macet lebih tinggi,” urai Arfan. (*)
Related News
RUPSLB Mitra Tirta Buwana (SOUL) Pertahankan Dirut Ardianto Wibowo
Timah (TINS) Paparkan Kinerja Kuartal III 2024, Ini Detailnya
RMK Energy (RMKE) Tingkatkan Volume Jasa dan Penjualan Batu Bara
Golden Eagle (SMMT) Targetkan Penjualan Rp561,3M Tahun Ini
BEI Buka Gembok Saham KLIN Setelah Tiga Pekan Kena Suspensi
Entitas Lautan Luas (LTLS) Raih Fasilitasi Pembiayaan Rp40M