EmitenNews.com - Tidak ada lagi persyaratan calistung bagi calon siswa SD dan sederajat. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim menghapus tes baca, tulis, hitung (calistung) itu pada PAUD dan SD/ MI/sederajat sebagai syarat masuk sekolah. Transisi PAUD ke SD harus menyenangkan. Nadiem menyampaikan sedikitnya empat fokus yang perlu dilakukan dalam pembelajaran. 

 

Saat ini kemampuan yang dibangun pada anak di PAUD masih sangat berfokus pada calistung. Menteri Nadiem mengungkapkan, perlu terobosan untuk mengakhiri miskonsepsi tersebut. Kemampuan calistung yang sering dibangun secara instan masih dianggap sebagai satu-satunya bukti keberhasilan belajar.

 

“Malah tes calistung masih diterapkan sebagai syarat penerimaan peserta didik baru (PPDB) SD/MI/sederajat,” ujar Mendikbudristek Nadiem Makarim dalam rilisnya saat peluncuran Merdeka Belajar Episode ke-24, di Jakarta, Rabu (29/3/2023).

 

Dengan tekad mengakhiri miskonsepsi itu, Nadiem menyampaikan empat fokus yang perlu dilakukan dalam pembelajaran. Pertama, transisi PAUD ke SD perlu berjalan dengan mulus. Proses belajar mengajar di PAUD dan SD/ MI/sederajat kelas awal harus selaras dan berkesinambungan. 

 

Lalu, kedua, setiap anak memiliki hak untuk dibina agar yang diperoleh tidak hanya kemampuan kognitif, tetapi juga kemampuan fondasi yang holistik. Menurut Nadiem, bukan hanya kognitif, anak-anak juga berhak mendapatkan kemampuan holistik seperti kematangan emosi, kemandirian, kemampuan berinteraksi, dan lainnya.

 

Sedangkan ketiga, adalah terkait kemampuan dasar literasi dan numerasi harus dibangun mulai dari PAUD secara bertahap dan dengan cara yang menyenangkan. 

 

Terakhir keempat, “siap sekolah” merupakan proses yang perlu dihargai oleh satuan pendidikan dan orang tua yang bijak. Setiap anak memiliki kemampuan, karakter, dan kesiapan masing-masing saat memasuki jenjang SD, sehingga tidak dapat disamaratakan dengan standar atau label-label tertentu.

 

“Siap sekolah adalah proses, bukan hasil. Bukan sekadar pemberian label antara anak yang sudah siap atau belum siap sekolah,” kata Nadiem.

 

Menteri Nadiem menargetkan, transisi PAUD ke SD/MI/sederajat yang menyenangkan ini akan dimulai sejak tahun ajaran baru. Untuk itu, mantan CEO Gojek itu, menargetkan tiga capaian yang harus dilakukan oleh satuan pendidikan.