"Selain itu, kami merevisi proyeksi biaya produksi, yang mempengaruhi proyeksi GPM full year 2023 kami menjadi 24,0% dari 34,2%. Penyesuaian ini mengakibatkan proyeksi laba bersih yang lebih rendah sebesar 26% menjadi Rp 689 miliar," tutup Rizkia.