EmitenNews.com -Konflik antara Hamas dan Israel yang memanas sejak Sabtu (7/10) lalu telah berdampak pada pasar minyak dunia. Harga minyak mentah melonjak tajam karena khawatir pasokan terganggu akibat perang di Timur Tengah. Analis Goldman Sachs, Jeff Currie, bahkan memprediksi harga minyak akan mencapai US$100 per barel pada tahun 2024.


Salah satu faktor utama yang mendorong kenaikan harga minyak adalah serangan mendadak yang dilancarkan oleh Hamas, kelompok militan Palestina, dari Jalur Gaza ke Israel pada Sabtu pagi. Serangan ini mengejutkan Israel dan dunia, karena merupakan serangan terbesar dan terkoordinasi yang pernah dilakukan oleh Hamas.

Perang antara Hamas dan Israel ini menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya eskalasi konflik di Timur Tengah, yang merupakan kawasan penghasil minyak terbesar di dunia. Pasar minyak khawatir bahwa perang ini akan mengganggu pasokan dan infrastruktur minyak di kawasan tersebut, atau bahkan melibatkan negara-negara tetangga seperti Iran, Arab Saudi, atau Mesir.

Selain faktor geopolitik, harga minyak juga dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan fundamental. Di satu sisi, permintaan minyak dunia meningkat seiring dengan pemulihan ekonomi global dari dampak pandemi Covid-19. Di sisi lain, pasokan minyak dunia masih terbatas karena kebijakan pemangkasan produksi yang dilakukan oleh OPEC+.

Analis Goldman Sachs, Jeff Currie, mengatakan bahwa harga minyak akan mencapai US$100 per barel pada tahun 2024, karena adanya fenomena supercycle di pasar komoditas. Supercycle adalah periode bullish di mana harga komoditas naik karena adanya ketidakseimbangan antara permintaan dan pasokan yang kronis.


Selanjutnya, Stocknow.id memproyeksikan Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) pada hari ini akan bergerak menguat terbatas dengan menguji level Resistance terdekatnya pada 6.913 dan Classic Resistancenya di level 6.925. Adapun saham-saham yang dapat dicermati pada hari ini sebagai Swing Trade, yaitu ADRO, PGAS, dan ESSA. Kemudian, untuk Fast Trade ada BRMS.
IHSG diprediksi menguat pada hari ini (10/10/2023) karena beberapa sentimen global dan regional yang terjadi, diantaranya yaitu, mulai dari bursa global yang serempak menunjukkan penguatan pada indeks majornya pada perdagangan Senin (9/10/2023) lalu, seperti DJI menguat +0,59%, kemudian Nasdaq ditutup menguat sebesar +0,39%, serta S&P500 juga naiksebesar +0,63%.


Kemudian, dari pergerakan harga komoditas, mayoritas ditutup menguat pada perdagangan senin (9/10/2023). Hal ini merupakan imbas dari peperangan yang kembali terjadi antara Israel dan Hamas dari Palestina yang menyebabkan ketegangan kembali di daerah timur tengah. Adapun komoditas yang terdampak dan mengalami penguatan signifikan seperti Crude Oil WTI naik +4,38% hingga Nickel meroket sebesar 2,20% pada perdagangan kemarin.


Selanjutnya datang dari domestik, Bank indonesia (BI) tetap optimis terhadap keyakinan konsumen pada bulan september lalu. Hal ini dungkapkan oleh Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, survei Konsumen pada September 2023 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi tetap kuat. Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) September 2023 yang terjaga dalam zona optimistis (>100) pada level 121,7.


Dari segi teknikal, candlestick IHSG menyisakan Upper Shadow yang cukup dalam dan jika dibedah pada timeframe 1 jam, IHSG ditutup dan membentuk Candle Bearish Marubozu. Serta, IHSG sudah beberapa kali tidak berhasil menembus level Dynamic Resistance nya pada MA 50. Dan, pada indikator MACD, pergerakan IHSG masih dalam bearish trend nya menuju area under Centreline.


Di sisi lain, pergerakan arah candle masih berada di dalam garis support di level 6.854 dan resistance di level 6.923. Stocknow.id merekomendasikan strategi trading pada saham-saham dibawah ini:


Kami merekomendasikan swing saham ADRO pada harga 2770, dengan TP1 di 2860, TP2 di 2910, dan SL di 2690. Selanjutnya, ada PGAS di harga 1395, dengan TP1 di 1445, TP2 di 1470, dan SL di 1360. Masih dari Swing Trade, ESSA di harga 745, dengan TP1 di 770, TP2 di 795, dan SL di 725.


Kemudian dari Fast Trade, ada saham BRMS di harga 189, dengan TP1 di 195, TP2 di 200, dan SL di 184. (Vivie Febriana Sina)