Harga Minyak Sawit Akan Melemah pada Tahun 2024 karena Output yang Lebih Tinggi

EmitenNews.com -Fitch Ratings memperkirakan harga rata-rata minyak sawit mentah (CPO) akan turun secara signifikan pada tahun 2024, berdasarkan ekspektasi kami terhadap output kelapa sawit dan sayuran lainnya yang lebih tinggi minyak, terutama disebabkan oleh kondisi cuaca yang mendukung di tengah transisi pola cuaca global.
"Kami berasumsi harga CPO acuan Malaysia akan mencapai rata-rata USD650/ton (t) pada tahun depan, dibandingkan dengan USD830/t pada tahun 2023," tulis Fitch Ratings dalam riset yang di kutip, Senin (27/11/2023).
Harga yang lebih rendah akan melemahkan margin produsen dan EBITDA, serta meningkatkan leverage. Namun, EBITDA harus didukung oleh hasil buah yang lebih tinggi, produksi minyak, dan biaya produksi per unit yang lebih rendah.
Profil arus kas bebas (FCF) juga akan mendapat manfaat dari pelepasan modal kerja, karena persediaan dan piutang usaha yang lebih rendah.
Beberapa emiten yang diperingkat Fitch memiliki ruang pemeringkatan yang terbatas dalam hal metrik kredit, namun kami memperkirakan mereka akan mendukung profil keuangan mereka dengan memotong kebijakan belanja modal dan dividen.
El Nino yang kuat dapat mulai mempengaruhi hasil panen pada semester kedua 2024 dengan menyebabkan cuaca kering, dan memberikan dampak positif pada asumsi harga kami, pungkas Fitch Ratings.
Related News

Pemerintah Luncurkan Proyek Hilirisasi USD45 Miliar, Juni 2025

Pacu Daya Saing Minyak Atsiri Kemenperin Gelar Aromatika Indofest 2025

Jadi Komoditas Unggulan, Nilai Ekspor Minyak Atsiri Capai Rp4,2T

Djaka Budi Utama, Dirjen Bea Cukai Kemenkeu Ketiga Berlatar Militer

Menkeu Akhirnya Lantik Dirjen Pajak dan Bea Cukai yang Baru

Ladang Minyak Mangkrak, SKK Migas Siap Carikan Investor Bonafid