EmitenNews.com - Bank OCBC (NISP) menyiapkan belanja sejumlah Rp800 juta. Anggaran tersebut diplot untuk melakukan buyback maksimal 390 ribu saham. Aksi itu akan digeber setelah mendapat restu para investor.

Ya, perseroan akan meminta restu para pemodal untuk meloloskan rencana tersebut pada 20 Maret 2025 mendatang. Setelah mendapat mandat dari investor itu, hajatan tersebut akan digeber paling lama 12 bulan sejak izin pemodal didapat. 

Pembelian saham sebanyak itu, setara dengan 0,002 persen dari total saham yang dikeluarkan, dan disetor penuh, dengan harga rata-rata Rp2.051,28 per lembar. Menilik penutupan perdagangan saham perseroan pada 11 Februari 2025, di kisaran Rp1.310 per lembar, harga buyback itu tergolong premium.

Lebih tinggi sekitar 56,58 persen dari harga pasar. Artinya, perseroan harus menebus saham di pasar lebih mahal sekitar 741,28 poin. ”Buyback dilakukan untuk pemberian remunerasi bersifat variabel atas kinerja tahun 2024 kepada manajemen, dan karyawan,” tegas  Jefry Tjahjadi, Investor Relations Head Bank OCBC.

Perseroan berkeyakinan pelaksanaan transaksi pembelian kembali saham tidak akan memberikan dampak negatif material terhadap kegiatan usaha. Itu mengingat perseroan memiliki modal kerja, dan arus kas cukup untuk melakukan pembiayaan transaksi bersamaan dengan kegiatan usaha perseroan. (*)