EmitenNews.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan penghentian sementara (suspensi) atas perdagangan saham PT Solusi Tunas Pratama Tbk. (SUPR).
Saham SUPR sendiri pada pekan lalu telah melonjak 135,45 persen dari harga Rp20.850 per saham pada pembukaan di Senin 14 Februari dan ditutup pada level Rp49.300 pada penutupan Jumat 18 Februari 2022. Secara kalkulasi harga saham SUPR dalam sepekan naik Rp28.450.
Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Lidia M Panjaitan menuturkan, dihentikannya perdagangan saham SUPR tersebut karena telah terjadi peningkatan harga kumulatif yang signifikan.
"Oleh karena itu dalam rangka cooling down, BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham SUPR, pada perdagangan tanggal 21 Februari 2022,"tegasnya.
Lidia menyebutkan bahwa penghentian sementara perdagangan Saham SUPR tersebut dilakukan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai, dengan tujuan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham SUPR.
"Kepada para pihak - pihak yang berkepentingan diharapkan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan,"terangnya.
Sebelumnya Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mencermati pola transaksi saham PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) pada 17 Februari 2022. Saham tersebut di pantau lantaran terjadi peningkatan harga yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA).
Saat itu saham SUPR sudah melonjak hingga 88,19 persen atau 16.050 poin ke level Rp34.250 per saham pada penutupan kemarin, dari hari jumat 14 Februari 2022 yang masih di harga Rp18.200 per saham.
Informasi SUPR terakhir adalah informasi pada tanggal 10 Februari 2022 yang dipublikasikan melalui website PT Bursa Efek Indonesia (Bursa) terkait laporan bulanan registrasi pemegang efek.
Related News

Turunkan Utilisasi, Kemenperin Prihatinkan Pengetatan HGBT

Penuhi Sebagian Target APBN 2025, Pemerintah Lelang SBSN 19 Agustus

Kegiatan Operasional BI pada 18 Agustus Ditiadakan

Lelang SUN, Pemerintah Serap Rp32 Triliun Dari Permintaan Rp162T

Catatan BEI, 15 Perusahaan Belum Sampaikan Laporan Keuangan

Ricky Perdana Gozali Kini Resmi jadi Deputi Gubernur BI 2025-2030