Hari ini Investor Tunggu Rilis Cadangan Devisa dan Penjualan Ritel
Prediksi dan rekomendasi saham
EmitenNews.com - DJIA naik sebesar +0,81% pada hari Jumat (10/4), diikuti oleh S&P 500 (+0,90%) dan Nasdaq (+1,22%). Wall Street rebound karena investor merespons positif data pasar tenaga kerja. Non-farm payrolls pada September 2024 meningkat menjadi 254 ribu, melampaui estimasi konsensus 140 ribu dan angka Agustus 2024 sebesar 159 ribu.
Selain itu, tingkat pengangguran turun menjadi 4,1%, turun dari 4,2% pada Agustus 2024. Data pasar tenaga kerja yang kuat ini mendukung prospek pertumbuhan ekonomi yang stabil bagi AS dan meredakan kekhawatiran hard landing setelah pemotongan FFR.
Hari ini pasar akan menantikan beberapa rilis data seperti: 1) Cadangan Devisa Indonesia September 2024; 2) Penjualan Ritel EA Agustus 2024; 3) Indeks Ekonomi Utama Jepang Pra-Agustus 2024.
Bank Indonesia melaporkan, berdasarkan transaksi 30 September hingga 3 Oktober 2024, nonresiden mencatatkan beli neto sebesar Rp570 miliar secara agregat. Terjadi beli neto di pasar SBN sebesar Rp6,13 triliun, sementara di pasar saham terjadi jual neto sebesar Rp4,36 triliun dan di pasar SRBI terjadi jual neto sebesar Rp1,20 triliun.
"Kami menilai arus keluar di pasar saham dipengaruhi oleh langkah-langkah stimulus di Tiongkok, yang menyebabkan investor asing mengalihkan fokus mereka," ulas analis MNC Sekuritas dalam Morning Navigator-nya pagi ini.
Sementara itu, arus masuk yang berkelanjutan di pasar SBN sejalan dengan harga investor pada potensi tingkat imbal hasil pasca penurunan suku bunga kebijakan, MNC Sekuritas memperkirakan dapat mencapai 6,3%. Meskipun terjadi arus keluar di pasar saham, arus masuk asing secara year-to-date masih berada di angka Rp47,9 triliun.
IHSG melemah -0,63% ke level 7.496,09 pada perdagangan Jumat (10/4) dengan net sell asing sebesar Rp521 miliar. Mayoritas sektor terkoreksi dan membebani indeks, dipimpin oleh sektor teknologi (-2,34%) dan sektor properti dan real estate (-1,36%). Sementara itu, sektor kesehatan menguat (+0,50%), diikuti sektor infrastruktur (+0,11%).
Indeks melemah seiring pasar menanti rilis data cadangan devisa September 2024, sementara mayoritas bursa Asia lainnya menguat didorong ekspektasi kenaikan tingkat pengangguran AS pada periode yang sama. Sementara itu, meningkatnya tensi di Timur Tengah terus membebani sentimen pasar. Nilai tukar Rupiah ditutup melemah di level Rp15.485/USD.
MNC Sekuritas memperkirakan IHSG hari ini bergerak di kisaran 7.460-7.552. Saham yang direkomendasikan adalah: AKRA, ARTO, EXCL, dan INDF.(*)
Related News
BKPM: Capai Pertumbuhan 8 Persen Butuh Investasi Rp13.528 Triliun
Hati-hati! Dua Saham Ini Dalam Pengawasan BEI
BTN Raih Predikat Tertinggi Green Building
IHSG Naik 0,82 Persen di Sesi I, GOTO, BRIS, UNVR Top Gainers LQ45
Perkuat Industri Tekstil, Wamenkeu Anggito Serap Aspirasi Pengusaha
Transaksi Aset Kripto di Indonesia Hingga Oktober Tembus Rp475 Triliun