EmitenNews.com - Pandemi Covid-19 di Indonesia memasuki tahun kedua, hari ini. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan adanya penderita infeksi virus Corona atau coronavirus disease 2019 (Covid-19), Senin (2/3/2022). Kasus perdana ini, menimpa pasangan ibu dan anak perempuannya, warga Kota Depok, Jawa Barat. Rabu (2/3/2022) ini, pemerintah mengumumkan kasus baru bertambah 40.920 orang, totalnya menjadi 5.630.096 penderita.


Tepat dua tahun lalu itu, Presiden Jokowi didampingi Menteri Kesehatan (Menkes) saat itu, Terawan Agus Putranto, di Istana Kepresidenan, Senin (2/3/2020), mengumumkan kasus pertama Covid-19 di Indonesia. Kala itu, dua orang terkonfirmasi tertular usai berinteraksi dengan warga negara Jepang. Kedua WNI, yang dilaporkan berprofesi sebagai seniman itu, kemudian menjalani perawatan di ruang isolasi RSPI Dr Sulianti Saroso, Jakarta.


Dengan cepat, pada  9 April 2020, pandemi Covid-19 sudah menyebar ke 34 provinsi. Ketika itu, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah menjadi provinsi yang paling banyak melaporkan warganya terpapar SARS-CoV-2 di Indonesia.


Rabu ini, pandemi Covid-19 kembali memberikan kabar buruk. Setelah sempat dua hari menunjukkan penurunan kasus baru, hari ini, kasus infeksi virus Corona kembali melonjak. Pemerintah melaporkan per Rabu (2/3/2022), kasus Covid-19 bertambah 40.920 orang. Padahal, Selasa (1/3/2022), kasus baru hanya 24.728 orang, dan Senin (28/2/2022), yang tambahannya 25.054 penderita.


Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengumumkan data terbaru pandemi Covid-19 itu, sesuai informasi yang dirangkum dalam 24 jam terakhir, mulai Selasa (1/3//2022) siang hingga Rabu pukul 12.00 WIB. Masyarakat bisa mengakses data tersebut melalui laman https://covid19.go.id/, atau situs resmi Kementerian Kesehatan, kemkes.go.id, yang setiap sore diperbarui.


Dari perkembangan yang ada jelas menunjukkan pandemi Covid-19 belum benar-benar melandai, sehingga harus senantiasa diwaspadai. Pemerintah meminta masyarakat bertanggung jawab tinggi secara kolektif, untuk mematuhi protokol kesehatan secara. Karena untuk menekan wabah Corona, dimulai dari menekan angka penularan.


Pemerintah menekankan pentingnya perilaku 5M –memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas. Berdasarkan penelitian, rajin mencuci tangan bisa menurunkan risiko penularan virus, termasuk virus Corona sebesar 35 persen.


Sementara itu, jika rajin memakai masker kain, bisa mengurangi risiko penularan virus Corona hingga 45 persen. Kalau menggunakan masker medis, risiko penularan berkurang hingga 75 persen.


Jadi, mari terus menegakkan protokol kesehatan secara ketat. Ini penting, untuk memutus mata rantai pandemi Covid-19, yang telah melanda negeri kita sejak Senin, 2 Maret 2020, saat kasus perdana diumumkan Presiden Jokowi. ***