Hari Raya Nyepi 2025, Bandara Ngurah Rai Bali Tutup Sementara

Bandara Ngurah Rai Bali. Dok. Republika.
EmitenNews.com - Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1947/2025, bertepatan dengan Sabtu (29/3/2025), Bandara Internasional Ngurah Rai Bali ditutup sementara. Sebanyak 32 penerbangan dari Bandara Internasional Juanda, Surabaya, ke Bandara Bali itu, dihentikan sementara saat Hari Raya Umat Hindu.
Dalam keterangannya di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (28/3/2025), General Manager Bandara Internasional Juanda, Muhammad Tohir, mengatakan, dari 32 penerbangan itu, 16 di antaranya berasal dari Juanda, sedangkan 16 lainnya dari Ngurah Rai.
"Enam penerbangan Lion Air, empat dari Super Air Jet, empat dari Citilink, serta masing-masing satu dari Garuda Indonesia dan Batik Air," kata Muhammad Tohir seperti dilansir Antara.
Bandara I Gusti Ngurah Rai akan menghentikan operasional penerbangan selama 24 jam, mulai Sabtu (29/3/2025) pukul 06.00 WITA hingga Minggu (30/3/2025) pukul 06.00 WITA. Kebijakan ini tertuang dalam Notice to Airmen (NOTAM) Nomor A0131/25 dan Surat Edaran Gubernur Bali Nomor: B.16.100.3.4/865/LLJ/DISHUB Tahun 2025 tentang Pelaksanaan Hari Raya Suci Nyepi Tahun Saka 1947.
Muhammad Tohir memastikan operasional penerbangan lain di Bandara Juanda tetap berjalan normal sesuai jadwal yang telah ditentukan. Ia mengimbau calon penumpang yang terdampak untuk menyesuaikan jadwal perjalanan dengan menghubungi maskapai terkait.
Satu hal, Hari Raya Nyepi tahun ini bertepatan dengan libur Lebaran, sehingga jumlah penumpang di Bandara Juanda diperkirakan tetap tinggi.
"Tentunya, kondisi Bandara Juanda tetap akan ramai, mengingat tanggal tersebut diprediksi jumlah penumpang akan cukup banyak," ujarnya.
Sementara itu, Pemerintah Kota Surabaya bersama Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Surabaya menggelar Pawai Seni Ogoh-Ogoh di Pura Segara Kenjeran pada Jumat (28/3/2025). Kegiatan ini diselenggarakan untuk memperingati Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1947/2025 yang jatuh pada Sabtu (29/3/2025).
Pawai ogoh-ogoh diikuti oleh sekitar 2.000 umat Hindu dan masyarakat dari berbagai kalangan, dimulai pukul 14.30 WIB. Pawai ini melewati Jalan Memet Kenjeran, Jalan Gading Pantai, Jalan Kenjeran, Jalan Wiratno, dan berakhir kembali di Pura Segara Kenjeran.
Dalam pelaksanaan tahun ini, ribuan umat Hindu di Surabaya mengarak tiga ogoh-ogoh berukuran besar. Ogoh-ogoh pertama, bhuta gering, melambangkan makhluk yang menyebarkan energi buruk seperti penyakit.
Ogoh-ogoh kedua, butha abang, melambangkan makhluk yang bisa mempengaruhi manusia menjadi marah, emosional, dan merugikan diri sendiri.
Sementara itu, ogoh-ogoh ketiga, naga, melambangkan sifat melayani, melindungi, dan mengayomi, yang menunjukkan bahwa pelayanan kepada manusia juga merupakan pelayanan kepada Tuhan.
Ketua PHDI Kota Surabaya, Ketut Gotra Astika, menyampaikan bahwa pawai ogoh-ogoh merupakan bagian dari rangkaian acara menyambut Hari Raya Nyepi. "Tahun ini, tema perayaan Nyepi adalah 'Manawasewa Madawasewa Menuju Indonesia Emas 2045'." ***
Related News

Jaga Stok Nasional, Mentan Tolak Ekspor Beras ke Malaysia

Kasus Korupsi Jual Beli Gas PGN ke IAE, Negara Rugi Rp203 Miliar

Jepang Butuh 150 Ribu Tenaga Kerja, Peluang Bagi Pekerja Indonesia

Presiden: Kesederhanaan Paus Fransiskus Teladan bagi Kita Semua

Alamak! BPJPH Temukan 9 Produk Olahan Mengandung Babi

Dirut BIJB Ungkap, Bandara Kertajati Siap Layani Penerbangan Haji 2025