Harta Djaya Karya (MEJA) Mantapkan IPO dengan Harga Perdana Rp103 per Saham
EmitenNews.com -PT Harta Djaya Karya Tbk (MEJA) mantap melangsungkan penawaran umum perdana (initial public offering /IPO) sebanyak 480 juta saham atau 25,03%. Perseroan mematok harga IPO di Rp 103 per saham, sehingga nilai keseluruhan IPO ini antara Rp 49,44 miliar.
Harga IPO tersebut ada di batas atas saat penawaran awal (bookbuilding) pada 18-24 Januari 2024 di rentang Rp 100-103.
Adapun masa penawaran umum pada 31 Januari-6 Februari 2024, dan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 12 Februari 2024. MNC Sekuritas dipercaya sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Sedangkan, Erdhika Elit Sekuritas sebagai penjamin emisi efek.
Harta Djaya Karya juga menerbitkan 480 juta waran seri I secara gratis. Setiap pemegang satu saham baru akan memperoleh satu waran seri I. Setiap waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru perseroan dengan harga pelaksanaan Rp 115. Total pelaksanaan waran seri I adalah sebanyak-banyaknya Rp 55,2 miliar.
Pemegang saham Harta Djaya Karya sebelum IPO terdiri dari PT Interra Djaya Karya 69,55% saham, PT Wahana Investa Niaga 30%, dan Richie Adrian Hartanto S 0,45%. Pihak pengendali dari perseroan adalah Richie Adrian Hartanto S. Ia juga menjabat sebagai direktur utama perseroan.
Perseroan berusaha di bidang desain konsultasi, kontraktor pelaksana interior dan pabrikasi furnitur sejak tahun 2012. Perseroan berdiri dan membuka workshop awal mereka di Sawangan dengan luas sekitar 600 m2, ditambah pendirian setahap demi setahap, perseroan melengkapi secara legalitas, sertifikasi keahlian, dan perubahan struktur modal.
Awal mula perkembangan pesat perseroan dimulai dari kesempatan untuk dipercaya menjadi sebagai vendor di berbagai instansi pemerintah seperti Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta ( DPRD DKI Jakarta), Kepolisian Republik Indonesia dan Kemenetrian Perdagangan Republik Indonesia. Perseroan juga mulai menjadi mitra utama perusahaan-perusahaan swasta yang terkenal seperti PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Trinusa Travelindo, PT Goodyear Indonesia Tbk, dan British School Jakarta.
Dengan pencapaian gemilang yang diraih, tahun 2021 Harta Djaya Karya ( MEJA ) terpilih menjadi salah satu kontraktor di Proyek Revitalisasi Taman Ismail Marzuki. Tahun berikutnya, perseroan juga mendapatkan proyek pengerjaan interior untuk BUMN seperti; PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk, selain itu terpilih juga menjadi mitra utama pengerjaan interior Dipo Star Finance Group, dan mendapat kesempatan untuk ikut dalam pengerjaan interior untuk proyek Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta.
Hingga saat ini, perseroan fokus dalam 3 segmen bisnis; konsultasi desain, kontraktor interior, dan furnitur.
Sekitar 24% dana IPO (setelah dikurangi biaya emisi) atau sekitar Rp 10,9 miliar akan digunakan perseroan untuk pembelian aset tetap berupa peralatan kerja kantor, peralatan kerja proyek dan, kendaraan. Sekitar 4% untuk sewa bangunan dan kendaraan serta pengembangan sistem informasi dan jaringan. Sekitar 72% atau sekitar Rp 32,71 miliar akan digunakan untuk modal kerja perseroan antara lain namun tidak terbatas untuk pembelian persediaan bahan baku, biaya kontraktor, desain interior, dan pengadaan furnitur.
Sedangkan dana yang diperoleh perseroan dari pelaksanaan waran seri I, seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja perseroan antara lain namun tidak terbatas seperti; pembelian bahan baku, bahan penunjang, biaya produksi dan operasional lainnya.
Related News
BKPM: Capai Pertumbuhan 8 Persen Butuh Investasi Rp13.528 Triliun
Hati-hati! Dua Saham Ini Dalam Pengawasan BEI
BTN Raih Predikat Tertinggi Green Building
IHSG Naik 0,82 Persen di Sesi I, GOTO, BRIS, UNVR Top Gainers LQ45
Perkuat Industri Tekstil, Wamenkeu Anggito Serap Aspirasi Pengusaha
Transaksi Aset Kripto di Indonesia Hingga Oktober Tembus Rp475 Triliun