EmitenNews.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah mencermati pergerakan saham PT Surya Fajar Capital Tbk (SFAN) dan PT Nusantara Sawit Sejahtera Tbk (NSSS) terkait pola transaksi yang menunjukkan aktivitas pasar tidak wajar atau Unusual Market Activity (UMA).

BEI meminta para investor untuk memperhatikan jawaban perusahaan atas permintaan konfirmasi dari bursa. Selain itu, BEI juga menghimbau investor agar mencermati kinerja emiten, keterbukaan informasi, dan rencana aksi korporasi yang belum mendapatkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

"Investor diharapkan mempertimbangkan berbagai kemungkinan sebelum mengambil keputusan investasi," ujar Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Yulianto Aji Sadono, dalam keterangan tertulis, Selasa (19/11/2024).

Pada perdagangan sesi pertama, Rabu (20/11/2024), saham NSSS melemah 1,81% atau turun 4 poin ke level Rp216 per saham. Sedangkan saham SFAN tercatat stagnan di harga Rp1.840 per saham.

BEI akan terus memantau perkembangan pola transaksi saham kedua emiten tersebut untuk menjaga transparansi dan stabilitas di pasar modal.

Perlu diketahui emiten perkebunan sawit PT Nusantara Sawit Sejahtera Tbk. (NSSS) menyampaikan bahwa PT Samuel Tumbuh Bersama sebagai Pemegang saham telah melakukan penjualan sahamnya pada tanggal 8 November 2024.

PT Samuel Tumbuh Bersama telah menjual sebanyak 44.008.400 lembar saham NSSS di harga Rp206 per saham.

Sebelumnya lagi, PT Samuel Tumbuh Bersama juga pernah menguras kepemilikannya dengan menjual sebanyak 45.107.500 lembar saham NSSS di harga Rp215 per saham pada tanggal 30 Oktober 2024.

"Tujuan transaksi adalah untuk Penjualan Saham dengan kepemilikan saham langsung,"tuturnya.