Hilirisasi Indonesia Hadapi Banyak Kendala, Tentangan Negara Maju Hingga Pembiayaan

Hilirisasi SDA Indonesia Hadapi Banyak Kendala. dok. SINDOnews.
EmitenNews.com - Hilirisasi sumber daya alam di Indonesia tidak sepenuhnya mulus. Deputi Bidang Hilirisasi Strategis Kementerian Investasi/BKPM, Heldy Satrya Putera mengungkapkan bahwa pengembangan hilirisasi di Indonesia terkendala sejumlah tantangan. Mulai dari tentangan negara-negara maju hingga masalah pembiayaan.
Dalam webinar "Strategi Mencapai Target Investasi 2023 dengan Mendorong Hilirisasi", di Jakarta, Rabu (29/3/2023), Heldy Satrya Putera menjelaskan salah satu contoh tentangan yang dihadapi Indonesia adalah gugatan di WTO terkait larangan ekspor nikel.
"Kita mencoba menjaga sustainability atau keberlanjutan dari bahan baku produk hilirisasi. Itu salah satu syarat apabila kita ingin membangun industri kita, namun saat ini kita lihat larangan ekspor kita mendapat tantangan di WTO. Ini hal yang tidak mudah yang harus kita selesaikan atau kita hadapi ke depan," katanya.
Tantangan serupa juga mungkin bisa muncul di masa mendatang, atas rencana Indonesia untuk melakukan hilirisasi di berbagai komoditas sehingga diperlukan upaya mitigasi dan antisipasi.
"Negara-negara maju terutama, sudah membuat aturan atau kebijakan-kebijakan yang mulai membatasi kegiatan-kegiatan hilirisasi yang dilakukan negara berkembang termasuk Indonesia. Ini juga jadi satu tantangan," ungkap Heldy Satrya Putera. ***
Related News

Kali Ini, Telat Lapor SPT Sampai 11 April 2025 tidak Kena Sanksi

Mudik BUMN 2025: SIG Berangkatkan 2.160 Pemudik & Buka Posko

Lebaran 2025, CORE Indonesia Ungkap Lesunya Daya Beli Masyarakat

Diangkat Jadi Komisaris Bank BUMN, BI Berhentikan 3 Pejabatnya

PHRI Keluhkan Efisiensi Anggaran, 88 Persen Hotel Bersiap PHK

Industri Manufaktur Masih Ekspansi di Tengah Kontraksi Ekonomi